Videocon Bakal Hengkang dari Bisnis Migas RI

Videocon sebelumnya pernah menjual saham di tambang gas terbesar dunia, Rovuma Basin, Afrika Timur.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 06 Feb 2014, 15:41 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2014, 15:41 WIB
rajkumar-dhoot-140206b.jpg
Setelah Tata Power memutuskan hengkang dari salah satu lahan tambang batu bara miliknya di Indonesia, kini giliran perusahaan industri global asal India, Videocon Industries yang akan melepas blok minyaknya.

Berbeda dengan Tata Power yang menghindari kerugian karena penerapan larangan ekspor mineral mentah Indonesia, Videocon justru bermaksud menggunakan dana hasil penjualan saham ini untuk berinvestasi di salah satu blok batu bara di Tanah Air.

Seperti dikutip The Hindu Business Line, Kamis (6/2/2014), keinginan Videocon itu akan direalisasikan jika perusahaan mendapatkan pembeli yang mengajukan penawaran harga yang menarik.

"Di Nunukkan, Indonesia, kami berharap dapat memperoleh sejumlah keuntungan pada 18 Februari. Setelah menerima hasilnya, kemungkinan kami akan melepaskan saham kami di sana. Itu pun jika kami memperoleh tawaran harga yang menarik," ungkap Direktur Pelaksana Videocon Industries Rajukumar Dhoot.

Aksi Videocon ini bukan pertama kalinya dilakukan terhadap kepemilikan asetnya di luar negeri. Perusahaan yang berbasis di India tersebut pernah menjual sahamnya di tambang gas terbesar dunia, Rovuma Basin, Afrika Timur. Saat itu, alasannya untuk menutupi utang perusahaan.

Dhoot menjelaskan, hasil penjualan saham di Afrika Timur tersebut selanjutnya diinvestasikan pada bisnis lain.

Berkaca dari pengalaman tersebut, langkah serupa juga akan ditempuh Dhoot terhadap unis bisnis tambang Migas yang dimilikinya di Indonesia.

"Kami akan menginvestasikan uang itu kembali. Kami memiliki tambang batu bara di Indonesia yang masih memerlukan modal," jelasnya.

Videocon diketahui telah mengakuisisi 12,5% saham blok minyak di Nunukan dari Anadarko Indonesia. Blok Nunukan berlokasi di lepas pantai Kalimantan Timur yang merupakan lokasi di mana blok minyak dan gas Badik ditemukan.

Akan tetapi Videocon tak punya rencana untuk menjual sahamnya di Brasil. Itu lantaran Brasil memberikan keuntungan yang besar dari produksi minyak dan gasnya.(Sis/Shd)

Baca juga

Masih Macet dan Banjir, Investor Pikir-pikir Tanam Modal di RI

Investasi Asing di Akhir 2013 Cetak Rekor

Pemilu 5 Negara Berkembang Buat Investor Ketar-ketir

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya