Sektor ini yang Pertama Diurusi Lutfi Usai Jadi Mendag

Usai resmi menjabat sebagai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi langsung menyoroti sektor logistik terkait arus distribusi barang.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Feb 2014, 19:52 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2014, 19:52 WIB
muhammad-lutfi-140211b.jpg
Usai resmi menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi langsung menyoroti sektor logistik terkait arus distribusi barang. Sebab hal ini dinilai berkaitan dengan banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini.

"Misalnya, soal otomotif, ke Cilincing saja dengan situasi jalan sekarang seperti ini kan cuma satu kali bisa jalan, ini kan permasalahan. Sementara Daihatsu sama Toyota sudah menjadikan Indonesia sebagai basis ekspornya. Ini akan bertambah besar di masa mendatang," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat, (14/2/2014).

Namun menurutnya dengan keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikan hal ini, maka masalah distribusi bisa terselesaikan.

"Ini kan mungkin dengan koordinasi dan komunikasi yang simpel mungkin kita bisa kerjakan bersama-bersama. Ini yang saya mau kerjakan," lanjutnya.

Selain masalah logistik, Lutfi juga menyoroti soal gangguan ekspor komoditas Indonesia. Untuk hal tersebut dia membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya.

"Kita kan punya keunggulan-keunggulan komoditas ekspor yang terganggu oleh diplomasi perdagangan internasional. Ini yang segera saya petakan dan terus terang ini kan saya tidak mengerti semuanya meskipun saya punya pengalaman diplomasi. Tapi saya minta ijin bahwa supaya punya waktu sedikit utk bernapas, kemudian saya kerjakan," tutur dia.

Dia pun ingin menepis anggapan bahwa dirinya akan kesulitan mengemban tugas sebagai Mendag. Namun dia membuktikan kapasitasnya saat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang.

"Dulu kan di Tokyo juga begitu, saya bilang waktu datang pertama kali di Tokyo investasi Jepang di Indonesia US$ 750 juta, sekarang saya pulang jadi US$ 4,7 miliar," katanya.

Dengan jabatannya sebagai Mendag, Lutfi pun membantu agar Indonesia bisa menjadi negara tujuan investasi, bukan hanya sebagai pasar.

"Jadi Indonesia bukan hanya jadi market, tapi jadi tujuan investasi ke depan, artinya Indonesia akan menjadi pusat produksi untuk regional market. Ini akan kita kerjakan bersama-sama. Diplomasi ini mesti kita jaga bersama-sama," tandasnya.‬ (Dny/Nrm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya