Liputan6.com, Gresik Striker Persegres Gresik United (GU) dari Jepang, Matsunaga Shohei belajar bahasa Indonesia dari pemain veteran Indonesia, Isnan Ali saat masih tergabung di Persib Bandung pada 2011. Matsunaga mengaku, belajar bahasa Indonesia secara otodidak.
Masyarakat Jepang selama ini dikenal bangga dengan bahasanya sendiri. Orang Jepang menganggap, mempertahankan bahasa ‘Ibu’ merupakan bentuk menjaga harga diri sekaligus menunjukkan identitas sebagai bangsa besar. Mereka bahkan lebih nyaman menggunakan bahasa Jepang saat berkomunikasi dengan bangsa lain.
Berkat bimbingan Isnan, Matsunaga mulai lancar berbahasa Indonesia. Matsunaga merupakan pemain asal Jepang yang merumput di Liga Indonesia pada musim ini bersama kompatriornya Kenji Adachihara yang kini murumput untuk Persita Tangerang.
Advertisement
“Saya belajar bahasa Indonesia dari Isnan Ali saat masih di Persib Bandung. Belajarnya hanya melalui Isnan saja,” kata Matsunaga di Stadion Tri Dharma, Gresik baru-baru ini. “Saya butuh waktu yang cukup lama untuk belajar bahasa Indonesia, sekitar satu tahun. Saya kemudian mempraktekan teori dengan berbahasa Indonesia sehari-hari,” sambung pemain 25 tahun itu.
Tapi menurut Matsunaga, bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari dibanding bahasa Jerman. Sebelum merumput di Indonesia, Matsunaga sempat tergabung di tim Akademi Schalke 04 periode 2008-10. Setelah itu, Matsunaga bermain untuk klub Divsi II Jepang, Ehime FC. Musim 2011, Matsunaga berlabuh ke Persib Bandung.
Bersama Persib dia hanya bertahan satu musim hingga bergabung ke Persiba Balikpapan. Bersama Beruang Madu--julukan Persiba--Matsunaga hanya bermain satu musim. Pada 2012, Matsunaga hengkang ke GU. Kini sudah dua musim, Matsunaga bergabung di GU. Telah menyatu dengan tim menjadi alasan utama Matsunaga bertahan bersama Laskar Joko Samudro. Namun bukan berarti, Matsunaga tidak memiliki impian untuk bermain di luar Indonesia.
“Saya senang bermain di Indonesia. Karena pertama kali, saya bermain di level profesional di Indonesia. Musim depan, mungkin saya akan berpikir untuk bermain di luar Indonesia. Tapi saya kira, sulit bermain di klub Jepang lagi,” sambung Matsunaga.
Meski demikian, Matsunaga tetap punya kritik terhadap sepakbola Indonesia. Dia menyoroti korps baju hitam pemimpin pertandingan.“Kepimpinan wasit masih sering bermasalah,” katanya.