Liputan6.com, Jakarta - PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) akhirnya menjatuhkan keputusan terkait batalnya pertandingan antara Pusamania Borneo FC kontra Persis Solo. Laga yang seharusnya digelar pada 25 Oktober lalu terpaksa ditunda karena Persis sebagai tim tamu merasa terancam dengan aksi anarkis yang diperlihatkan kelompok suporter Pusamania.
Akibat kejadian itu, Persis menolak untuk datang ke Stadion Gelora Bangkalan tempat digelarnya pertandingan. Karena merasa terancam, Persis melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian.
Komdis menganggap panitia penyelenggara (panpel) pertandingan tidak siap dalam bertugas. Untuk itu komisi yang dipimpin Hinca Panjaitan tersebut menginstruksikan agar laga Pusamania kontra Persis digelar di tempat yang netral.
"Faktanya pengawas pertandingan belum memutuskan hasil akhir pertandingan. Selanjutnya kasus dilaporkan ke PT Liga Indonesia dan diteruskan ke Komdis PSSI," ucap Hinca, Selasa (28/10/2014).
"Mereka merasa tidak nyaman. Malam harinya mereka (Persis) langsung keluar hotel dan menuju Balikpapan. Besok paginya mereka langsung kembali ke Solo," kata Hinca menambahkan.
Menurut Hinca, sebagai tuan rumah panpel harusnya memberikan jaminan keamanan tim tamu mulai saat tiba di bandara, menuju hotel, tempat latihan dan bertanding hingga kembali ke bandara lagi. Namun sayangnya, hal itu kurang dipatuhi panpel Pusamania.
Sejauh ini kedua tim masih menunggu keputusan soal lokasi pertandingan. Hal tersebut diserahkan Komdis ke PT Liga Indonesia.
Menanggapi itu, Totok Supriyanto selaku manajer Persis merasa lega. Ia mendukung keputusan tersebut karena menurutnya, hasil pertandingan mempengaruhi langkah menuju semifinal Divisi Utama.
"Kami tidak mempermasalahkan lokasi pertandingan. Kami akan mengikuti keputusan dari PT Liga Indonesia," katanya.
Baca Juga
Baca juga:
Advertisement
Blatter: Golden Ball untuk Messi Sebuah Kesalahan
Blatter: Jangan Boikot Piala Dunia 2018 di Rusia
Mario Balotelli Lolos dari Jeratan Hukum