6 Pemain Brasil yang Hancur di Usia Produktif

Brasil adalah negara yang paling banyak menjuarai Piala Dunia, yakni sebanyak lima kali.

Liputan6.com, Jakarta - Brasil adalah negara yang menjadikan sepak bola seperti layaknya agama. Tak ayal jika banyak pemain top dunia yang berasal dari Brasil.

Negara yang terdapat di Benua Ameria Selatan tersebut tak pernah berhenti menelurkan bintang-bintang dunia. Bahkan, Brasil bisa disebut sebagai gudangnya pesepak bola.

Kehebatan para pemain Brasil sudah diakui, dirasakan, dilihat dan diketahui seluruh dunia. Brasil adalah negara yang paling banyak menjuarai Piala Dunia, yakni sebanyak lima kali.

Namun sayangnya, di balik kehebatan Brasil dalam mencetak pemain, ada hal buruk yang menghantui. Para pemain Brasil hancur diusia yang sedang produktif. Cedera dan kehidupan mewah menjadi penyebab utamanya.

So, siapa saja pemain Brasil yang hancur diusia produktif?

Ronaldinho

1. Ronaldinho

Kita harus mengakui kalau Ronaldinho adalah salah satu produk Brasil paling hebat. Dia pernah meraih gelar Ballon d'Or sekali pada tahun 2005.

Namun sayang, kariernya sebagai pesepak bola hancur karena kehidupan yang glamor. Dia tak bisa mengontrol dirinya untuk berdekatan dengan wanita.

Bahkan pada tahun 2014, pria yang saat ini sudah berusia 34 tahun tersebut memilih bergabung dengan klub asal Meksiko, Queretaro karena disodorkan wanita-wanita cantik.

Adriano

2. Adriano

Pada tahun 2005 hingga 2009, nama penyerang Inter Milan, Adriano sangat ditakuti oleh lini pertahanan lawan. Tendangan keras nan akurat menjadi salah satu andalannya untuk mencetak gol.

Sayang, kelakuannya membuat karier Adriano hancur. Pengaruh alkohol, narkotika dan wanita mengubahnya menjadi pemain yang hancur.

Saat ini, Adriano yang sudah berusia 32 tahun masih coba menemukan performa terbaiknya. Dia bermain di Ligue 2 Prancis bersama klub Le Havre.

Ronaldo

3. Ronaldo

Ronaldo meruapakan bintang Timnas Brasil di Piala Dunia 2002. Hingga saat ini, belum ada striker yang bisa menyamai kemampuannya menggiring bola dan naluri mencetak golnya. Selama masih menjadi pesepak bola, Ronaldo adalah pemain yang paling ditakuti bek lawan.

Tapi, kebiasaan buruk mantan pemain Inter Milan, Real Madrid, Barcelona dan AC Milan itu membuat dampak negatif untuk dirinya sendiri. Ronaldo tidak bisa mengatur pola makannya.

Saat masih 27 tahun, usia yang masih sangat produktif sebagai pesepak bola, berat badannya sudah mencapai 98 kg. Ronaldo sendiri tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Selain kegemukan, hal lain yang membuat karier Ronaldo meredup adalah cedera. Striker yang mengakhiri kariernya bersama Corinthians pernah cedera lutut selama satu tahun pada musim 2001-2002.

Produksi Liputan6.com