Liputan6.com, Bata - Kontroversi keputusan wasit mewarnai ajang Piala Afrika 2015. Wasit Rajindraparsad Seechurn mendapatkan hukuman larangan tampil selama enam bulan.
Wasit asal Mauritania itu membuat keputusan kontroversial dengan memberikan hadiah penalti bagi tuan rumah Guinea Khatulistiwa di babak tambahan saat melawan Tunisia di babak perempatfinal, Minggu (1/2/2015).
"Komite Wasit menyadari buruknya performa wasit," tulis pernyataan Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) di situs resmi mereka.
"Kegagalan yang tidak dapat ditolerir, karena kegagalan mempertahankan ketenangan dan juga kontrol terhadap pemain selama pertandingan," sambung pernyataan tersebut.
Tunisia sebenarnya menguasai jalannya pertandingan selama 90 menit. Namun, wasit Rajindraparsad memberikan hadiah penalti di menit ketiga babak tambahan. Guinea Khatulistiwa akhirnya menang dengan skor 2-1.
Setelah pertandingan, CAF mengaku menerima dua surat dari pihak Asosiasi Sepak Bola Tunisia yang menuduh otoritas sepak bola Afrika tersebut bersikap tidak adil dan meminta investigasi.
Selain itu Presiden Asosiasi Sepak Bola Tunisia (FTF), Wadle Jery, juga mengundurkan diri dari posisinya di CAF sebagai bentuk protes.
Baca juga:
6 Pemain Brasil yang Hancur di Usia Produktif
Betah Bersama MU, De Gea Ogah Gabung Real Madrid
Operasi Plastik Gagal, 'Selingkuhan' CR7 Berakhir di Kursi Roda