City Belanja Terus, Wenger Pertanyakan Aturan Finansial UEFA

Manchester City dan Paris Saint-Germain dikenakan sanksi berat tahun lalu oleh Asosiasi Sepak bola Uni Eropa (UEFA).

oleh Risa Kosasih diperbarui 10 Feb 2015, 23:45 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 23:45 WIB
Arsene Wenger
City Belanja Mahal, Wenger Pertanyakan Aturan Financial UEFA

Liputan6.com, London - Klub kaya Manchester City dan Paris Saint-Germain dikenakan sanksi berat tahun lalu oleh Asosiasi Sepak bola Uni Eropa (UEFA). Pasalnya, keduanya menghabiskan dana terlampau besar untuk belanja pemain dalam beberapa musim terakhir.

Meski harus membayar denda sebesar 49 juta poundesterling kepada UEFA, musim dingin ini City melakukan gebrakan dengan mendatangkan Wilfried Bony dari Swansea senilai 28 juta pound.

Hal ini menjadi perhatian khusus oleh manajer Arsenal Arsene Wenger, yang meragukan efek jera dari regulasi Financial Fair Play (FFP). "Itu tergantung apa yang Anda sebut FFP sebagai konsep yang sudah berubah," kata Wenger kepada Sky Sports.

Akibat melanggar FFP, City harus mengurangi skuat mereka untuk berlaga di babak knock-out Liga Champions, dari 25 pemain menjadi 21. Hasilnya, Stefan Jovetic dicoret dari daftar pemain tersebut.

"Apakah pendapatan Anda hanya berasal dari tiket masuk? Apakah tiket masuk dan iklan? Apakah hanya tiket masuk dan siaran televisi? Apakah hak pemberian nama juga?," ujar manajer asal Perancis itu.

"Tidak jelas apa makna aturan finansial UEFA terhadap masyarakat, aturannya sangat rumit," ucapnya lagi.

Baca Halaman Selanjutnya...

Arsenal Taat FFP

Arsenal Vs Aston Villa
Olivier Giroud berselebrasi usai cetak gol (REUTERS/Eddie Keogh)

Arsene Wenger yang belajar Politik dan Ekonomi di University of Strasbourg, mengakui kalau klubnya selalu mendukung regulasi pembatasan belanja pemain.

Arsenal dikenal memiliki keuangan yang stabil dan tak bergantung pada kantong pribadi pemilik mereka, Stan Kroenke, asal Amerika Serikat. The Gunners sukses meraup keuntungan murni dari penjualan tiket masuk Emirates Stadium.

"Kami (sepak bola) adalah olahraga yang populer, jadi Anda mesti jelas dan menyederhanakan aturannya pada semua orang agar dapat dipahami. Jika saya tanya ke sepuluh orang di jalan hari ini (tentang FFP) dan kemudian kalian bertanya pada saya yang memang bekerja di dalamnya, saya tak tahu apa-apa tentang maknanya," ujar Wenger.

"Aturan Financial Fair Play harus dihormati oleh semua orang dan jika salah satu klub selalu menghormati Financial Fair Play, dan Anda dapat menggarisbawahi 'selalu', itu adalah Arsenal, maka kita tidak perlu membahasnya," pungkas Wenger.

Baca juga:

Bintang MU Seks Kilat di Toilet Klub Malam

Ternyata, David Beckham Gemar Nonton Film Porno

Mike Tyson Petinju Terhebat Dunia 'Dipukul KO' Wanita & Seks

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya