Liputan6.com, Jakarta - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini mungkin sangat tepat untuk menggambarkan karier para pemain ini. Kesuksesan di jagat sepak bola menular hingga ke anak-cucu.
Istilah bakat merupakan faktor genetik memang benar adanya. Umumnya, kesuksesan ayah di bidang tertentu akan diikuti oleh keturunannya.
Hal ini juga berlaku di dunia sepak bola. Biasanya, sang anak bakal mengikuti jejak kesuksesan sang ayah di dunia lapangan hijau.
Sebagai bentuk penghargaan, klub akan memensiunkan sementara nomor sang ayah untuk kemudian diwariskan kepada anaknya.
Liputan6.com telah merangkum kesuksesan ayah dan anak di dunia sepak bola yang kemudian membentuk dinasti di klub tertentu.
Maldini
1. Maldini
Keluarga Maldini mungkin saja menjadi pasangan ayah dan anak yang paling sukses di dunia sepakbla Italia. Sang ayah, Cesare Maldini, merupakan bek tengah AC Milan pada periode 1954-1966.
Cesare tercatat bermain sebanyak 347 kali untuk Milan dan mencetak tiga gol. Di timnas, Cesare memperkuat Italia di Piala Dunia 1962 dan 1966.
Sang anak, Paolo, tampil lebih gemilang daripada ayahnya. Seumur hidup, Paolo hanya membela satu klub, AC Milan, selama 24 tahun. Ia total bermain 647 kali di Rossoneri sekaligus menjadi pemain yang bermain terbanyak di Serie A. Nomor 3 yang dipakai Paolo tidak akan dipakai lagi oleh siapa pun kecuali jika anaknya kelak bermain di AC Milan.
Uniknya, Cesare dan Paolo sama-sama pernah mengangkat Piala Champions (di era Cesare bernama European Cup). Cesare mengangkat piala tersebut sebagai kapten AC Milan pada 1963 kala usianya 31 tahun. Paolo melakukannya pada 2003 di usia 35 tahun. Mereka tercatat sebagai satu-satunya ayah-anak yang bisa melakukan hal demikian.
Nomor punggung 3 di Milan kini diwariskan kepada Christian Maldini. Namun, Maldini muda kini kesulitan menyamai prestasi ayah dan kakeknya.
Maldini, yang berusia 17 tahun, dipinjamkan ke klub Serie B, Brescia, agar memiliki lebih banyak kesempatan bermain di tim utama.
Redknapp
2. Redknapp
Harry Redknapp adalah pemain reguler untuk West Ham United pada periode 1965 hingga 1972. Ia tercatat bermain 175 kali dalam 7 musim. Posisinya saat itu adalah gelandang.
Setelah pensiun, Harry memulai karier kepelatihannya dengan menangani Bournemouth, klub yang juga pernah dibelanya selama 4 musim, pada 1983. Sembilan tahun menangani klub ini, Harry kemudian berhasil mendapatkan kesempatan untuk melatih tim-tim Premier League, yaitu Porstmouth, Southampton, dan terakhir Tottenham Hotspurs.
Memang prestasi tertingginya hanya mengantar Portsmouth menjuarai Piala FA 2008. Namun, Harry selalu memberikan sentuhan magis untuk tim yang diasuhnya. Bersama Tottenham, ia bisa mengantar kubu Spurs menembus Piala Champions musim lalu.
Sang anak, Jamie, memulai karier di bawah asuhan Harry di Bournemouth. Pada 1991, ia memutuskan hijrah ke Liverpool dan meraih kesuksesan bersama The Reds. Selama 11 tahun di Liverpool, Jamie bermain 238 kali.
Kritikan tajam mengarah kepadanya karena kehidupan Jamie di luar lapangan justru terlalu mengarah pada kehidupan selebritis. Setelah mendapatkan beberapa kali cedera serius, Jamie pensiun di Southampton pada 2005.
Dari segi penampilan di timnas, Jamie lebih baik daripada sang ayah. Jamie sudah 17 kali merumput bersama The Three Lions sedangkan Harry tidak pernah dipanggil ke timnas.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456306/original/082609300_1766837182-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-27T184822.992.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4689262/original/048329800_1702811027-Ilustrasi_Natal__ucapan_Selamat_Natal.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3267613/original/079814300_1602679710-Kejahatan_Siber.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455510/original/094712400_1766670466-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-25T203045.332.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/687029/original/ilustrasi-sepak-bola-1-140605-yos.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/810998/original/064733300_1423834508-cesare_paolo_maldini.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/811000/original/009846500_1423834556-harry_jammie_redknapp.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/3920792/original/022816900_1643707516-lampard.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1349721/original/060306900_1474283529-Muchlis_Hadi_Ning_Syaifulloh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454125/original/099230800_1766550476-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436532/original/045182500_1765177568-pexels-maksgelatin-4824424.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)