Kemenpora Lepas Tangan Atas Nasib Persib dan Persipura di AFC

Kiprah Persib Bandung dan Persipura Jayapura di ajang Piala AFC 2015 terancam terhenti jika FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Apr 2015, 02:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 02:00 WIB
Persib Bandung
Persib Bandung vs New Radiant (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah dua klub Indonesia Super League (ISL), yakni Persipura Jayapura dan Persib Bandung, pada ajang Piala AFC 2015 terancam terhenti. Padahal, Persipura sudah memastikan lolos ke babak berikutnya. Sedangkan Persib memucaki klasemen sementara Grup H dengan tujuh poin. Tim Maung Bandung butuh lima poin lagi untuk lolos ke babak selanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membekukan PSSI pada 18 April lalu. Alasannya, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan Pemerintah lewat teguran tertulis yang sudah tiga kali dilayangkan Kemenpora.

Keputusan ini merupakan buntut dari kebijakan PSSI yang tidak mengakui hasil rekomendasi BOPI untuk tidak meloloskan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Indonesia pun terancam sanksi dari FIFA akibat keputusan itu. Jika Indonesia dilarang mengikuti ajang sepak bola internasional, maka hal tersebut akan berdampak kepada Persib dan Persipura di ajang Piala AFC.

Namun, Kemenpora tidak ingin disalahkan jika kiprah Persib dan Persipura di ajang Piala AFC 2015 harus terhenti. "Tidak ada masalah dengan dua klub itu. Karena dari dulu dibebaskan untuk ikut meski belum lolos verifikasi," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewa Broto di Jakarta, Senin (20/4/2015).

"Kalau tidak bisa berlaga lagi, itu konsekuensi sendiri. Bukan kami yang harus ganti rugi," pungkas Gatot.

Baca juga:

Jika Pensiun, Bek Juventus Bakal Ikuti Saran Ferguson

Konglomerat Thailand Pastikan Beli AC Milan Hari Minggu

Bek Meksiko Ngebet Gabung Arsenal 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya