Liputan6.com, Jakarta - Pusamania Borneo FC (PBFC) hanya mengantongi satu poin dari dua pertandingan yang mereka jalani di Liga Super Indonesia (sekarang QNB League 2015). Lini pertahanan menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi juara Divisi Utama musim lalu itu.
Tak kurang dari 6 pemain baru didatangkan Presiden Pusamania, Nabil Husein Said Amin, di awal musim ini. Rekrutan-rekrutan yang diboyong terlihat lebih mengutamakan pemain yang sudah punya banyak pengalaman di liga Indonesia seperti Oktavianus Maniani, Hamka Hamzah, Fandy Mochtar, dan Egi Melgiansyah.
Dua lawatan tur Jawa Timur melawan Gresik United dan Persebaya Surabaya memang bukan hal mudah. Hasil 1-1 di kandang Persebaya dan kalah 2-1 di stadion Tridarma Gresik jelas bukan merupakan awal yang positif bagi tim berjuluk Pesut Etam tersebut.
Bagaimana performa tim besutan Arcan Iurie ini di 2 laga pertama mereka? Berikut ulasan statistiknya!
Next
Rapor Lini Pertahanan
Kebobolan 3 gol dalam 2 laga jelas masih menyisakan pekerjaan rumah bagi Arcan Iurie. Di laga pertama melawan Gresik United, Pusamania memainkan formasi 3-5-2 dengan trio pemain bertahan Achmad Hisyam, Afriyandi, Djayusman Triadi. Sayangnya, ketiga pemain tersebut terlihat kurang padu.
Formasi lini pertahanan ini memang bukan skuat inti, dikarenakan Hamka Hamzah yang masih cedera dan belum keluarnya izin untuk Martin Kovachev. Baru 45 menit babak pertama berjalan, gawang PBFC yang dijaga Galih Sudaryono sudah kebobolan 2 gol dari Gresik. Performa Kiper Galih Sudaryono sendiri bermain tidak terlalu spesial, dia hanya membukukan 4 penyelamatan dari 2 laga.
Di laga kedua melawan Persebaya, PBFC terlihat lebih solid, dengan tambahan amunisi anyar yakni pemain bertahan asal Bulgaria, Martin Kovachev. Bek jangkung tersebut total menciptakan 4 sundulan sukses, 2 intersep dan 6 clean sheet pada babak pertama.
Namun catatan heroiknya digagalkan oleh gol Eric Mbamba pada menit terakhir pertandingan. Itu mengindikasikan masih kurang fokusnya lini pertahanan Pusamania. Kehadiran Hamka Hamzah selepas cedera bisa menjadi solusi untuk menjadi komando di lini pertahanan Pusamania.
Advertisement
Next
Rapor Lini Tengah
Masuknya Okto Maniani di lini tengah Pusamania memang menambah agresifitas dari tim berjuluk Pesut Etam. Namun, pemain yang suka melakukan dribel dan gocekan ini tak jarang menjadi awal masalah di lini tengah Pusamania, dikarenakan ia terlalu sering kehilangan bola. Total dalam dua pertandingan, Okto kehilangan bola hingga 13 kali.
Pemain muda yang terlihat mencuat di lini tengah adalah Hermansyah Muchlis. Pemain berusia 23 tahun tersebut menjadi pilihan utama Arcan Iurie di dua laga pembuka Pusamania. Di laga perdana melawan Gresik, dia menjadi pemain dengan persentase operan sukses terbaik.
Muchlis melakukan 37 operan sukses dengan hanya 4 kali gagal. Dia juga melakukan 5 intersep, terbanyak diantara pemain Pusamania.
Selain Okto dan Hermansyah, lini tengah Pusamania pada musim ini juga akan bertumpu pada legiun asing Srdan Lopicic. Di laga perdana melawan Gresik, dia memang tidak main dari menit awal.Tertinggal 2-0 di babak pertama membuat pelatih Arcan Iurie mau tak mau memasukkannya di awal babak kedua.
Hasilnya sangat baik, Pusamania mampu mengimbangi ball possesion menjadi 45% : 55% untuk Pusamania, sehingga mereka mampu mencetak gol pertama mereka di QNB League 2015 melalui Erick Weeks. Pemain asal Montenegro ini juga telah menciptakan 1 gol yakni saat melawan Persebaya, hasil kerjasamanya dengan Weeks.
Secara umum, lini tengah Pusamania memiliki pemain dengan skill yang mumpuni namun terlihat kurang padu. Pemain dengan skil individu seperti Okto dan Lopicic masih sering kehilangan bola dalam 2 laga pembuka Pusamania.
Next
Rapor Lini Penyerangan
Stok pemain di lini depan Pusamania sepertinya tidak terlalu mentereng. Dua nama utama yang akan bertugas mencetak gol adalah Erick Weeks dan Saktiawan Sinaga. Keduanya memang sudah lama malang melintang di liga Indonesia.
Peran Erick Weeks terlihat sangat sentral di kedua laga pertama tim Pesut Etam. Dua gol yang diciptakan Pusamania sejauh ini merupakan kontribusinya (1 gol dan 1 assist). Berperan sebagai second strikerdibelakang Saktiawan Sinaga, Weeks juga rajin mengatur permainan.
Secara statistik, ia menjadi pemain dengan operan terbanyak di Pusamania, yakni dengan 85 operan sukses. Selain itu, ia juga mencatatkan 5 tembakan dengan 2 mengarah tepat ke gawang.
Dengan sentralnya peran Erick Weeks dalam 2 laga Pusamania, otomatis menjadikannya pemain dengan nilai rapor tertinggi. Namun, hal ini bisa saja menjadi potensi titik lemah Pusamania dalam mengarungi musim QNB League 2015. Jika saja pemain berpaspor Liberia ini mengalami cedera atau absen karena akumulasi kartu, dipastikan PBFC belum memiliki pengganti yang sepadan.
Secara kesuluruhan tim, performa Pusamania masih kalah terkenal dibanding pemberitaan mengenai kesuksesan manajemennya dalam melaporkan kasus mafia judi menjelang laga melawan Persebaya. Bertengger diperingkat 12 klasemen QNB League saat ini dengan hanya 1 poin dari 2 laga, membuat Arcan Iurie tampaknya harus lebih keras lagi bekerja menggenjot semua lini permainan Pusamania.
Advertisement