Klub ISL Ini Tolak Ikut Kompetisi Bikinan Tim Transisi

Klub ISL asal Papua ini bahkan mengancam ikut Liga Papua Nugini.

oleh Defri Saefullah diperbarui 09 Mei 2015, 21:28 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2015, 21:28 WIB
Perseru Serui
Perseru Serui (ligaindonesia.co.id)

Liputan6.com, Jakarta: Sikap tegas ditunjukkan manajemen Perseru Serui terkait dibentuknya Tim Transisi Kemenpora pada Jumat (8/5/2015) lalu. Perseru menegaskan bakal menolak ikut kompetisi bikinan Tim Transisi yang diwacanakan bakal ambil alih peran PSSI.

Manajemen Perseru Serui menilai langkah Menpora RI, Imam Nahrawi, yang telah membentuk Tim Transisi merupakan sebuah aksi untuk menghancurkan sepakbola Indonesia saat ini. Pasalnya, sanksi dari FIFA sedang menghantui PSSI jika kisruh yang terjadi antara Menpora dan PSSI tak kunjung diselesaikan hingga 29 Mei mendatang.

Namun, ancaman FIFA tersebut tak dihiraukan Menpora dan tetap tancap gas mempersiapkan Tim Transisi untuk mengambil alih tugas dan fungsi dari PSSI.

"Niat Menpora untuk membenahi PSSI terutama oknum-oknum yang dinilai sarat korupsi silakan. Tapi jangan membekukan PSSI dan menghentikan liga. Kami Perseru tetap pada komitmen bahwa kami tidak akan ikut ligabentukan Tim Transisi yang telah diumumkan," kata Yan Pieter Ayorbaba, manajer Perseru seperti dikutip Goal.com.
Menpora Imam Nahrawi (kiri) menunjukkan Blue Print dan Road Map saat jumpa pers terkait pembentukan tim transisi PSSI di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/5/2015). Menpora mengumumkan sejumlah nama yang menjadi Tim Transisi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Ayorbaba menilai, tujuan pembentukan Tim Transisi tidak jelas. Menyusul, Kepengurusan PSSI saat ini berdasarkan Kongres Luar Biasa PSSI, 18 April lalu, telah diakui AFC dan FIFA.  

"Klub- klub ISL sekarang ini dianggap seperti teroris, sehingga Mabes Polri tidak berikan izin pertandingan atas permintaan Menpora. Sebenarnya maksud Menpora untuk hentikan liga ini apa?" katanya, sedikit geram.

"Khusus kami tim sepakbola yang ada di Papua, sebenarnya sepakbola ini merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia. Tetapi kalau begini caranya intervensi Pemerintah, maka lebih baik Papua minta merdeka saja dan ikut kompetisi di Papua Nugini," pungkasnya.

Baca Juga:

Main di Qatar atau Amerika Serikat, Ini Jawaban Xavi

Mourinho Cibir Kegagalan Guardiola Redam Messi

Tim Transisi Kemenpora: Dari Ridwan Kamil Hingga Eks Gubernur BI

Menyimak Latar Belakang Tim Transisi Kemenpora

Juventus Ingin Bertemu Barcelona di Final Liga Champions

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya