Timnas vs Malaysia, Prima Kesampingkan Deadline Sanksi FIFA

Prima berharap tak ada lagi perubahan jadwal terkait uji coba timnas U-23.

oleh Risa Kosasih diperbarui 20 Mei 2015, 11:12 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 11:12 WIB
Intip, Latihan Akhir Garuda Muda Jelang Kualifikasi Grup H Piala Asia 2016
Sejumlah pemain timnas Indonesia U-23 melakukan latihan tahap akhir di Lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (25/3/2015). Timnas Indonesia U-23 akan berlaga di kualifikasi Grup H Piala Asia 2016. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Suwarno mengatakan pihaknya saat ini hanya fokus dalam mempersiapkan timnas U-23. Prima, dikatakannya, tak terlalu peduli dan ingin mengurusi terkait deadline atau tenggat waktu 29 Mei yang diberikan oleh FIFA kepada PSSI dan Kemenpora.

Pemusatan latihan timnas U-23 menuju SEA Games kini di bawah tanggung jawab Satlak Prima. Ini juga berlaku untuk cabor-cabor unggulan lainnya yang akan tampil di SEA Games.

"Mungkin kalau tidak berubah tanggal 21 akan latih tanding dengan Malaysia. Saya tidak akan masuk ke dalam ranah ultimatum (deadline FIFA), karena koridornya hanya menyiapkan atlet untuk SEA Games," kata Suwarno menegaskan saat ditanya wartawan pada Selasa (19/5) sore.

"Harapannya tidak ada perubahan karena jadwal ini berubah terus. Yang lalu direncanakan akan latih tanding di Solo, tapi memikirkan jarak dan waktu yang sudah riskan, maka dialihkan ke Bandung di (Stadion) Jalak Harupat," ujarnya lagi.

Ujicoba melawan Malaysia menjadi pertandingan penutup bagi Evan Dimas dkk yang bakal bertolak ke Singapura pada 27 Mei minggu depan dalam mengikuti SEA Games 2015. Skuat Garuda Jaya sendiri tergabung dalam Grup A yang dihuni Myanmar, Filipina, Kamboja, serta tuan rumah Singapura.

Konon, semua biaya timnas U-23 selama di SEA Games ditanggung oleh PSSI atau dalam hal ini manajer timnas U-23, I Gede Widiade. Maka itu, Prima kurang tahu betul detail keberangkatan timnas U-23.

"Kalau urusan berangkat atau tidak bukan kewenangan Prima," pungkas Suwarno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya