Pemain Timnas Mulai Pertanyakan Sikap Menpora

Ferdinand Sinaga bingung bagaimana dia mencari nafkah bila kompetisi tidak diizinkan untuk digelar oleh Menpora.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 22 Mei 2015, 17:18 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 17:18 WIB
Ferdinand Sinaga
Ferdinand Sinaga (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Penyerang Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga, tampaknya mulai gerah dengan kisruh yang tidak kunjung usai antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ferdinand mempertanyakan sikap Menpora Imam Nahrawi yang tak juga memberikan izin lewat kepolisian agar kompetisi bisa berlangsung.    

Terakhir, PT Liga Indonesia tak bisa menggelar turnamen Pramusim karena belum ada rekomendasi BOPI, yang meminta mereka berada di bawah Tim Transisi Kemenpora. Kompetisi QNB League 2015 sendiri sebelumnya sudah diputuskan untuk ditiadakan dengan alasan force majeure. Sementara dengan batalnya turnamen Pramusim membuat kompetisi sepakbola Indonesia tanpa kepastian, termasuk rencana PT Liga Indonesia menggelar kompetisi QNB League 2015-2016. 

Mantan pemain Persib Bandung ini merasa tidak puas dengan sikap Menpora Imam Nahrawi yang dinilai menghambat para pesepakbola untuk bermain. Ferdinand mengungkapkan bahwa sepakbola adalah tempat dia mencari nafkah, maka seharusnya Menpora memudahkan kompetisi digelar. 

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/798772/original/063375800_1421841378-sriwijayavspersebaya.jpg

Akibat sikap Menpora tersebut, para pemain sepak bola kehilangan pekerjaannya, karena klub-klub kebanyakan membubarkan tim mereka, mengingat tidak adanya kegiatan. Hal yang sama dialami Ferdinand, tak peduli dia berstatus sebagai pemain terbaik Indonesia Super League 2014.  

"Bapak Menpora yang terhormat maunya apa sih? Kami ini kerjanya "di rumput", kalo ga dapet izin terus gimana mau cari nafkah? #Efekligabatal," kicau Ferdinand pada akun twitter pribadinya, @SinagaFerdinand. 

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/792248/original/087795900_1420730795-Sriwijaya_FC_vs_Mali_FC__foto_2_.jpg

Sebelumnya, Menpora membekukan PSSI akibat tidak merespons tiga surat peringatan yang diberikan. Pasalnya PSSI tidak menuruti permintaan Menpora untuk menggelar kompetisi dengan 16 tim, tanpa Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

Sebagai gantinya, Menpora membentuk Tim Transisi untuk mengambil alih tugas PSSI. Namun, melihat intervensi dari pemerintah tersebut, federasi sepak bola dunia (FIFA) sudah memberi ancaman untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia jika sampai tanggal 29 Mei 2015 masalah antara PSSI dan Menpora belum selesai.  

 

 

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/882842/original/012230400_1432285020-Untitledsswea.jpg

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya