Greg Nwokolo Akui Sudah Resmi Gabung Klub Thailand

Meski Indonesia disanksi FIFA, pemain lokal bisa bermain di luar negeri.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 07 Jun 2015, 11:52 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2015, 11:52 WIB
Greg Nwokolo
Greg Nwokolo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Greg Nwokolo mengklaim telah menandatangani kontrak dengan klub Thailand, BEC Tero Sasana untuk durasi satu setengah tahun. Menurut Greg, dia akan berangkat ke Thailand akhir bulan Juni 2015.

Terkait sanksi FIFA, Greg mengaku tak ada persoalan dengan hal itu karena perpindahan pemain ke kompetisi luar negeri tak dilarang. Pemain yang terakhir memperkuat Persija Jakarta ini menegaskan, siap bersaing di kompetisi Thailand, karena sebelumnya pernah bermain di sana.

"Saya sudah tanda tangan bulan Mei kemarin. Bisa dan dari FIFA walaupun Indonesia disanksi, tak masalah untuk kepindahan pemain. Kalau tidak bisa, mana mungkin mereka (BEC Tero) kasih penawaran ke saya," tegas Greg kepada wartawan.

"Saya akan bergabung pada pertengahan musim, tapi kontrak saya satu setengah musim. Saya sudah pernah main di kompetisi Thailand, jadi tak ada masalah dengan adaptasi," sambungnya. 

Bersambung ke halaman berikutnya>>> 

Selanjutnya

Greg juga menjelaskan bahwa kontraknya dengan Persija Jakarta sudah putus pada 2 Mei 2015. Pemain naturalisasi asal Nigeria ini menyatakan bahwa tawaran BEC Tero jauh lebih bagus dibandingkan Macan Kemayoran itu.

"Di Thailand, manajemen klub lebih profesional. BEC Tero menunjukkan keseriusan dan tawaran mereka bagus, sehingga tak ada alasan menolak," tutur Greg.

Bergabungnya Greg ke BEC Tero memang diperkenankan, kendati Indonesia saat ini tengah disanksi FIFA. Menurut CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, FIFA bisa memberi pengecualian pada para pemain di negara yang terkena sanksi untuk bisa melanjutkan karier mereka di luar negeri.

"Biasanya FIFA beri pengecualian bagi para pemain, karena ini menyangkut kelanjutan karier pemain. Tapi, untuk pemain dari luar masuk ke kompetisi negara yang sedang disanksi FIFA, itu yang sulit," terang Joko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya