Liputan6.com, Malang - Sejak PSSI menetapkan status force majeure pada kompetisi ISL musim 2015, praktis pemain sepak bola kehilangan aktivitas rutin mereka. Tak terkecuali pemain Arema Cronus yang berkesempatan menjajal pertandingan-pertandingan mini di luar klub, atau yang biasa disebut tarkam (antar kampung).
General Manager Ruddy Widodo menegaskan, kalau manajemen Arema melarang para penggawa Singo Edan untuk membela tim lain tanpa sepengetahuan klub. "Secara individu mereka tidak boleh ikut tarkam walau tidak mengganggu jadwal latihan, karena masih terikat kontrak," kata Ruddy saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/6).
"Kecuali kalau pertandingan tersebut melibatkan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Arema atau mensponsori pemain secara pribadi seperti beberapa hari yang lalu," kata Ruddy menambahkan.
Advertisement
Pada Minggu (14/6) sore mendatang, Arema Cronus akan melakoni partai persahabatan dengan Bali United Pusam FC di Stadion Kanjuruhan. Ruddy menambahkan kalau jelang lawan anak-anak asuhan Indra Sjafri tersebut, tak ada pemain Singo Edan yang absen.
"Kira-kira ada tiga kali latihan lagi, hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di pagi hari untuk recovery. Semua hadir kecuali yang membela timnas U-23 (Ahmad Noviandani) dan Kurnia Meiga yang masih cedera," pungkas Ruddy. (Ris/Ary)
Baca Juga:
Ibrahimovic Ingin Bela Milan Lagi?