Liputan6.com, Santiago: Timnas Brasil bakal mengajukan banding atas sanksi 4 laga yang dijatuhkan Konfederasi Sepak Bola Amerika Latin (Conmebol) untuk bintang timnas Brasil, Neymar. Awalnya, Neymar hanya disanksi satu laga usai diganjar kartu merah di laga melawan Kolombia.
Namun dengan turunnya sanksi ini, Neymar dengan demikian harus absen hingga final, jika Brasil lolos ke final. Neymar dikartumerah karena dengan konyol lepaskan tembakan ke arah bek Kolombia, Pablo Armero. Selain itu, Neymar juga menanduk bek sayap Kolombia, Jeison Murillo.
Pelatih Brasil, Dunga mengaku tak ingin timnya diuntungkan. Namun, dikatakannya, Brasil hanya menginginkan keadilan atas sanksi yang dijatuhkan kepada Neymar. Mungkinkah sanksi Neymar dikurangi?
"Kami tak berharap ada yang membantu kami soal sanksi Neymar. Kami hanya meminta keputusan diambil seadil mungkin. Neymar selalu dilanggar. Oke dia berbuah salah, tapi jika disanksi seperti ini semua tim bakal duduk di rumah," ujar Dunga seperti dikutip Daily Mail.
Dunga menilai Neymar sebagai pemain besar. "Karena itu pula mungkin sanksi selalu berat untuk dia. Semua orang kritik Neymar karena dia pemain terbaik Brasil sekarang. Sama seperti Pele atau Maradona di masa lalu," sambungnya.
Lanjut ke halaman berikutnya...
2
Dunga belum bisa memastikan apakah Neymar tetap bertahan di Chili atau langsung pulang ke Brasil usai sanksi berat itu. "Tergantung dia bagaimana terima ini. Kami butuh laki-laki bukan anak-anak," serunya.
Tanpa Neymar, Dunga kehilangan satu kapten. Meski demikian, lawan Venezuela besok, Dunga belum bisa memastikan siapa yang bakal menjadi kapten. (Def/Win)
Advertisement