Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Djohar Arifin Husin yang menemui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dipastikan tidak akan berpengaruh dengan eksistensi PSSI. Induk organisasi sepakbola seluruh Indonesia ini tetap solid dan tidak akan terpengaruh dengan manuver yang dilakukan Djohar Arifin dan Menpora.
Seperti diketahui, Djohar merupakan mantan Ketua Umum PSSI sebelum La Nyalla Mattalitti. Selain itu, sebelum menjadi Ketum PSSI, Djohar juga pernah menjabat sebagai deputi di Kemenpora.
"Ini sudah jelas merupakan permainan manuver, kami sudah membuka pintu ingin bertemu Menpora dan menyelesaikan semua kisruh yang terjadi demi sepak bola Indonesia, yang terjadi malah terlihat seperti kami ingin diadu domba," jelas Sekjen PSSI, Azwan Karim dalam rilis yang diterima wartawan.
Advertisement
Lebih lanjut, Azwan mengatakan, seluruh anggota dan voter PSSI semua sudah tahu bahwa ketua PSSI terpilih yang valid adalah La Nyalla Mahmud Mattalitti. Namun, Menpora malah memanggil Djohar, yang notabenenya sudah tak bertugas lagi di organisasi PSSI. Â
Bersambung ke halaman selanjutnya>>>Â
Selanjutnya
"Kami pastikan bahwa tidak akan ada dualisme dan Djohar sudah selesai tugasnya sebagai Ketum PSSI dan tak memiliki anggota," terang Azwan.
Djohar memang memimpin langsung Kongres PSSI di Surabaya pada 18 April 2015. Dalam Konges Luar Biasa PSSI tersebut, La Nyalla terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2915-2019 untuk menggantikan Djohar Arifin.
Memang terdapat Surat Keputusan Pembekuan dari Menpora saat La Nyalla terpilih sebagai Ketum PSSI terbaru. Akan tetapi, FIFA dan AFC sendiri telah mengakui La Nyalla sebagai Ketum PSSI periode 2015-2019. Manuver yang dilakukan Djohar Arifin dianggap malah mempersulit dialog antara PSSI dan Menpora.
"Djohar masa tugasnya sudah selesai, jangan lagi mengatasnamakan Ketua PSSI dalam kondisi tak kondusif seperti sekarang. Kita sedang sama-sama cari solusi agar perkembangan sepakbola Indonesia tak terhenti usai sanksi FIFA," papar Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan.Â
Bersambung ke halaman selanjutnya>>>
Advertisement
Selanjutnya
"Kita ingin sanksi FIFA segera dicabut, ini amanah DPR dan masyarakat agar PSSI dan Menpora mau menyelesaikan permasalahan, tapi kenapa malah menghindar dan sekarang ada manuver Djohar yang menghancurkan sepak bola Indonesia," lanjut dia.
Djohar sendiri kemarin mendatangi Kemenpora tanpa seizin PSSI, namun mengatasnamakan sebagai perwakilan PSSI. Atas tindakan Djohar memenuhi undangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pria asal Medan itu dianggap melakukan tindakan tidak etis. Alasannya, Djohar tak berkomunikasi terlebih dahulu dengan pengurus PSSI aktif.
Komite Etik PSSI merespon cepat usai pertemuan Djohar Arifin dan Menpora. Mereka mengingatkan Djohar yang telah menyerahkan jabatannya ke La Nyalla Mattalitti telah melanggar Kode Etik PSSI Pasal 2 Ayat 1.
Baca juga:
3 Formasi Andalan Manchester United Cocok dengan Legenda Muenchen
Kapten Chelsea Bujuk Sergio Ramos Gabung MU