Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, angkat bicara tentang manuvernya bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, kemarin (23/6/2015). Djohar mengaku, dia hanya memenuhi undangan dari Menpora untuk datang ke kantornya.
Ketum PSSI periode 2011-2015 ini menekankan, seharusnya dia dimanfaatkan dalam kisruh antara PSSI dan Menpora yang terjadi saat ini. Djohar juga tak peduli jika tindakannya berhubungan dengan pemerintah dimusuhi oleh PSSI.
"Saya melihat hubungan PSSI dengan pemerintah macet, tidak ada peluang sedikitpun. Dan saya sudah mendapatkan peluang untuk membahas kemacetan mestinya saya ini dimanfaatkan bukan dimusuhi," ucap Djohar dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (24/6/2015). Â
Advertisement
"Mestinya setiap orang yang bisa membantu didukung agar situasi bisa lebih cepat normal. Heran ya, siapa yang berhubungan dengan pemerintah akan dimusuhi dan dihukum," sambungnya.
Seperti diketahui, selain pernah menjabat sebagai Ketum PSSI, Djohar sebelumnya juga sempat menjadi Deputi Kemenpora. Dengan latar belakang itu, Djohar merasa bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki keadaan sehingga sepakbola Indonesia bisa berjalan normal.
"Saya jalan terus untuk mencari penyelesaian agar para pemain, pelatih, dan lainnya bisa hidup normal kembali. Jika tidak ada yang memulai membicarakan, kerusakan sepak bola kita semakin parah," paparnya.
"Saya sudah mendapatkan peluang membahas kemacetan ini. mestinya saya ini dimanfaatkan bukan dimusuhi," sambung pria asal Sumatera Utara ini.Â
Baca juga:
3 Formasi Andalan Manchester United Cocok dengan Legenda Muenchen
Kapten Chelsea Bujuk Sergio Ramos Gabung MU
Ayahnya Pendukung MU, Ramos Selangkah Lagi ke Old Trafford
Demi Inter, Kondogbia Tolak Setumpuk Uang dari Tim Raksasa Eropa
Â