Liputan6.com, Jakarta Direktur Pengembangan sepakbola PSSI, Tommy Welly meminta pada klub-klub untuk tetap solid dan tidak terjebak mengikuti turnamen bentukan Tim Transisi Kemenpora. Menurut Tommy, tim tersebut bermain tanpa rekomendasi dari PSSI.
Sejumlah klub-klub Divisi Utama baru saja melaporkan kepada PSSI telah menerima undangan agar mengikuti turnamen yang diselenggarakan Tim Transisi Menpora. Turnamen itu menurut rencana digelar pertengahan Juli.
"Dengan gagahnya mereka (Tim Transisi) menyuruh klub-klub harus mematuhi FIFA Law of The Game, tapi mereka siapa di mata FIFA. Kami menghimbau agar klub sebagai anggota PSSI yang merupakan member FIFA, supaya jangan terjebak, karena ini berjalan bisa menimbulkan permasalahan hukum lainnya," ujar Tommy di kantor PSSI.
Advertisement
Menindaklanjuti undangan itu, Towel mengungkapkan, sejumlah Klub Divisi Utama telah mengeluarkan sikap menolak ambil bagian di Piala Kemerdekaan bentukan tim Transisi.
"Ada tiga tim dari Yogyakarta, yaitu PSS Sleman, Persiba Bantul dan PSIM. Lalu Persikabo, PSMS Medan, Laga FC, Villa 2000, Cilegon United," kata pria berkacamata itu.
Sementara itu, Direktur Legal PSSI, Aristo Pangaribuan menjelaskan PSSI perlu mengingatkan seluruh klub agar terhindar dari masalah hukum. Terlebih, Tim Transisi tidak memiliki kekuatan hukum pasca putusan PTUN.
"Kami merasa berkewajiban untuk menyikapi undangan melihat keberadaan tim transisi. Mereka sudah tidak punya legal standing lagi karena ada PTUN No. 92/2015 sampai ada keputusan tetap," kata Aristo kepada wartawan.
(Ris/Rjp)