Liputan6.com, Concepcion - Babak semifinal Copa America 2015 antara Argentina vs Paraguay bakal berlangsung beberapa jam lagi. Gerardo Martino, selaku pelatih Argentina pun dibuat deg-degan menghadapi duel di di Estadio Municipal Alcaldesa Ester Roa Rebolledo, Concepcion.
Wajar, tim yang pernah ditukanginya itu berpeluang memupus mimpi Argentina merebut gelar supremasi sepakbola di Kawasan Benua Christopher Colombus itu. Memang, sejak babak penyisihan grup Copa America 2015, La Albirroja, julukan Paraguay telah unjuk gigi bakal menjadi Kuda Hitam yang patut diwaspadai.
Paraguay mampu menahan imbang Argentina 2-2 di pertandingan pertama. Prediksi Paraguay bakal merepotkan tim-time besar pun menjadi kenyataan. Sepak terjang tim besutan Ramon Diaz itu diakui ketika mengeliminasi juara dunia lima kali, Brasil melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Advertisement
Martino mengamati, strategi Paraguay terletak pada gaya total football di mana semua pemain memiliki peran yang sama. Garis pertahanan mereka mampu bermain hingga jauh ke depan. "Pada satu titik, mereka juga menguasai bola lebih dari Brasil," kata Martino.
Eks pelatih Barcelona itu pun percaya Paraguay punya pendekatan berbeda. "Mereka bakal lebih sering mencoba menguasai lapangan permainan musuh," ucap pelatih 52 tahun itu. Lebih jauh Martino meramalkan, Paraguay bakal bermain terbuka karena kepercayaan mereka sedang tinggi pasca menyingkirkan Brasil di perempat final.
Menghadapi semifinal, fokus Martino bukan hanya terpusat mencari penangkal strategi Paraguay, tetapi juga memikirkan kartu kuning yang telah didapat Lionel Messi. Di perempat final kontra Kolombia, maskot tim itu mengantongi kartu kuning. Jika Messi kembali mendapatkannya melawan Paraguay, sudah pasti "La Pulga" bakal absen andai Argentina lolos ke final. "Kami harus hati-hati dengan hal ini."
Karena itu, dia meminta pemain waspada. Jangan sampai pemain penting seperti Sergio Aguero, Javier Pastore dan Messi mendapatkan kartu kuning. "Kami berbicara tentang pemain terbaik dunia di sini. Dalam kasus apapun, bila itu terjadi saya tidak bisa mengeluh."
(Rjp/Ado)