Liputan6.com, Jakarta - Mahaka Sports and Entertainment masih memiliki kendala untuk menggelar turnamen Piala Presiden 2015. Salah satu peserta, Persebaya Surabaya, masih memiliki sedikit ganjalan untuk mengikuti turnamen yang rencananya kick-off mulai 30 Agustus 2015.
Kelompok suporter Bonek 1927 meminta Mahaka untuk mencoret Persebaya Surabaya. Menurut kelompok suporter itu, Persebaya yang ikut Piala Presiden bukanlah Persebaya yang asli.
Ketua BOPI, Noor Aman, mengimbau Mahaka agar segera mengambil sikap atas adanya pihak-pihak yang tidak mendukung. "Pertama, waspadai kemungkinan adanya kelompok yang tidak suka kegiatan itu terjadi. Dari mana saja itu kita tak menuduh. Waspada terhadap adanya pihak lain yang coba mengganggu apakah itu melalui opini atau spanduk yang tak nyaman," papar Noor Aman kepada insan pers.
"Kita menunggu saja bagaimana Mahaka, apakah mereka mengakomodasi itu atau enggak. Tapi, itu kan masalah hukum yang sudah ada jalurnya. Sampai sekarang kita belum putuskan, karena masih dalam proses," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendukung bergulirnya turnamen dan kompetisi. Bahkan ia juga berharap persoalan Arema dan Persebaya di Piala Presiden dapat segera terselesaikan.
"Saya berharap semuanya berjalan dengan beres. Termasuk saya berharap agar Arema Cronus bisa untuk ikut di Turnamen Piala Presiden 2015," ucap Imam Nahrawi kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
"Tak cuma Arema tapi juga dengan Persebaya. Namun, katanya ada rencana perubahaan nama, jadi berubah menjadi Persebaya United atau Surabaya United, katanya seperti itu atau apa begitu saya belum tahu jelasnya," tutup Imam.
BOPI sebelumnya juga tidak mengizinkan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus untuk ikut ISL QNB League 2015 dengan tak meloloskan verifikasi kedua klub asal Jawa Timur itu. Menurut BOPI, kala itu Persebaya dan Arema bermasalah dengan administratif. (Ton/Win)
Baca juga:
Ketika Mantan Pacar Buka Rahasia Gila Dokter Wanita Chelsea
Advertisement