Liputan6.com, Liverpool - Liverpool meraih kemenangan 1-0 dalam dua pertandingan terakhir Liga Premier Inggris. Jika diperhatikan secara mendalam, ada perubahan taktik besar-besaran yang dilakukan oleh manajer Brendan Rodgers.
Pada musim lalu, The Reds (sebutan Liverpool) sering menggunakan formasi 4-3-3. Namun taktik tersebut mengalami perubahan total setelah kedatangan 'Monster' Liga Premier Inggris, Christian Benteke dari Aston Villa pada bursa transfer musim panas ini.
Benteke disebut 'Monster' karena memiliki tubuh yang besar, yakni memiliki postur 190 cm. Karena keunggulan posturnya itu, Benteke berhasil mencetak 13 gol dari 29 pertandingan bersama Aston Villa pada musim lalu. Bahkan, 4 gol yang dicetaknya musim lalu dilakukan Benteke dengan menyundul bola.
Baca Juga
Kehadiran Benteke membuat Rodgers memainkan formasi 4-2-3-1. Formasi ini sudah dimainkan The Reds saat meraih kemenangan 1-0 atas Stoke City (9/8/2015) dan Bournemouth (18/8/2015). Benteke dimainkan sebagai penyerang tunggal.
Taktik itu terbukti jitu. Benteke berhasil menjadi pahlawan kemenangan Liverpool di Anfield Stadium saat melawan Bournemouth. Striker berusia 24 tahun itu akhirnya mencetak gol perdana untuk Liverpool.
Advertisement
Seperti dikutip dari situs Premier League, meski mengubah formasi, Rodgers tidak mengubah filosofi gaya permainannya. Dia hanya menginstruksikan untuk lebih banyak melepaskan umpan silang yang diarahkan kepada Benteke.
Dari dua pertandingan terakhir, The Reds yang bermain lebih terbuka dengan formasi barunya itu berhasil menciptakan 12 umpan silang. Tidak hanya itu saja, Liverpool tercatat melepaskan 56 umpan panjang per laga.
Perubahan Taktik
Umpan-umpan panjang tersebut berhasil dimenangkan oleh Benteke. Statistik membuktikan, striker Timnas Belgia itu berhasil menguasai bola dari umpan-umpan panjang sebanyak 18 kali dari 27 pertarungan dengan pemain lawan. Selain itu, Benteke untuk sementara menjadi pemain paling kreatif Liverpool. Dia berhasil mencetak 4 peluang.
Serangan-serangan Liverpool dalam dua laga terakhir Liga Premier Inggris lebih banyak dari sektor sayap. Buktinya, 34 persen serangan The Reds berasal dari sektor sayap kiri, 36 persen dari sayap kanan dan 30 persen dari lini tengah.
Dengan gaya permainan yang baru ini, Rodgers menginginkan pemain yang berposisi sebagai winger dan bek sayap seperti James Milner, Adam Lallana, Jordan Henderson, Nathaniel Clyne, Pgilippe Coutinho dan Joe Gomez bergerak lebih banyak dari biasanya.
Milner menjadi pemain Liverpool yang paling banyak bergerak. Mantan pemain Manchester City itu sudah bergerak sejauh 12,1 km dalam dua pertandingan terakhir. Lallana menjadi pemain kedua yang paling aktif, yakni 11,6 km. Keduanya masih lebih aktif bergerak dibandingkan Henderson (11,3 km), Clyne (10,2 km), Coutinho (9,9 km) dan Gomez (9,9 km).
Formasi ini juga akan diterapkan Rodgers saat anak asuhnya menghadapi Arsenal di Emirates Stadium, Selasa (25/8/2015) pada pekan ketiga Liga Premier Inggris. (Cak/Ian)
Baca juga:
Ditolak Mayweather, Amir Khan Tantang Pacquiao Naik Ring
Seperti Ini Reaksi Van Gaal Setelah Pedro Gabung Chelsea
Mampukah 5 Debutan Bundesliga Sukses di Liga Premier?
Statistik Pedro Dibandingkan 5 Gelandang Chelsea, Lebih Tajam?
Advertisement