Kronologi Serangan Bom di Stade de France

Serangan bom terjadi di pertengahan babak pertama laga Prancis melawan Jerman.

oleh Thomas diperbarui 14 Nov 2015, 21:16 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 21:16 WIB
Prancis vs Jerman
Pihak kepolisian dengan senjata lengkap berjaga akibat tindak terorrisme di sekitar Stadion Stade de France, Prancis, Sabtu (13/11/2015). (Reuters/Benoit Tessier)

Liputan6.com, Jakarta- Jumat 13 November 2015 menjadi hari kelabu bagi Prancis. Serangkaian serangan teroris mengguncang kota Paris yang merupakan ibukota Prancis. Lebih dari 150 orang tewas dalam serangan berdarah yang dilakukan nyaris berbarengan di enam tempat berbeda itu.

Salah satu serangan teroris menyasar Stade de France yang sedang menggelar laga persahabatan Prancis melawan Jerman. Ada tiga bom meledak di sekitar stadion nasional Prancis tersebut.

Beruntung korban jiwa di Stade de France tidak terlalu banyak. Hingga berita ini diturunkan pihak berwenang Prancis menyatakan tiga orang tewas akibat kejadian di Stade de France dan puluhan luka-luka. Padahal pertandingan tersebut dipadati 80.000 penonton termasuk Presiden Prancis Francois Hollande.

Berikut Kronologi Ledakan Bom di Stade de France:

Sekitar pukul 21.17 waktu Prancis, para penonton yang memadati Stade de France ataupun yang menonton lewat layar TV dapat dengan jelas mendengar bunyi ledakan pertama dan kedua pada saat laga baru berjalan sekitar 17 menit.

Mereka yang hadir di dalam stadion awalnya tak mengira bunyi ledakan keras itu berasal dari bom. Banyak penonton yang menduga bunyi tersebut merupakan petasan, meski suporter di Prancis selama ini dikenal jarang menyalakan petasan saat menonton bola.

Baca Juga

  • Teror Paris, Tiga Tewas di Stadion Stade de France
  • Datang ke Indonesia, Jet Li Dihadiahi Batu Akik Penuh Khasiat


Mendengar suara ledakan, pasukan pengaman presiden Prancis langsung mengevakuasi Hollande yang menonton di tribun. Sementara pertandingan terus berlangsung.

Saat jeda pertandingan, penonton baru menyadari ada bom meledak di dekat Stade de France. Kepanikan mulai melanda karena bom di dekat Stade de France bukan satu-satunya serangan berdarah di Paris. Ada beberapa insiden penembakan lain di waktu bersamaan seperti di Teater Bataclan.

Penonton mulai coba meninggalkan stadion ketika babak kedua berlangsung. Namun tidak bisa keluar karena petugas kepolisian menutup pintu keluar untuk memastikan tidak ada bom lain yang masih belum meledak.

Prancis meraih kemenangan 2-0 atas Jerman di laga tersebut. Penonton makin panik saat pertandingan berakhir. Petugas keamanan akhirnya mengizinkan penonton masuk ke dalam lapangan sembari menunggu situasi aman di luar stadion.

Mereka tertahan cukup lama di dalam stadion. Baru pada pukul 23.15 CET pihak kepolisian memastikan area di sekitar Stade de France sudah aman. Penonton pun diperbolehkan meninggalkan stadion. Tapi hanya melalui satu pintu.

Suporter Prancis beramai-ramai menyanyikan lagu nasional La Marseillaise saat meninggalkan stadion.

Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) Noel Le Graet kemudian membenarkan adanya serangkaian bom di sekitar Stade de France. Bahkan salah satu bom diledakkan di pintu masuk Stade de France tepatnya di Gate J.

Kepanikan di Stade de France membuat panitia membatalkan sesi jumpa pers. Apalagi Hollande kemudian menetapkan situasi darurat nasional dan menutup sementara seluruh perbatasan Prancis.

Pemain kedua tim terkejut dengan kejadian tersebut. Para pemain Jerman bahkan terpaksa menginap di dalam stadion. Mereka memilih menunggu di ruang ganti semalaman karena situasi di jalan-jalan kota Paris tidak kondusif.

Pasukan Joachim Low baru meninggalkan stadion pada Sabtu (14/11/2015) pagi. Dengan pengawalan ketat polisi, Jerman meninggalkan Stade de France menuju Bandara Charles de Gaulle. (Tho/Rjp)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya