Dinodai Insiden Berdarah, Prancis Bersikeras Gelar Euro 2016

Ketua Panitia Lokal Euro 2016 Prancis, Jacques Lambert merasa seharusnya gelaran akbar tahun depan tetap sesuai agenda semula.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 16 Nov 2015, 15:51 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 15:51 WIB
Aksi Teror di Paris Dilakukan 7 Pelaku yang Meledakkan Diri
Otoritas keamanan Prancis menyebutkan 7 dari 8 pelaku penyerangan mematikan di Kota Paris tewas karena bom bunuh diri.

Liputan6.com, Paris - Ketua Panitia Lokal Euro 2016 Prancis, Jacques Lambert merasa seharusnya gelaran akbar tahun depan tetap sesuai agenda semula. Termasuk, tidak ada perubahan tuan rumah. 

Serangan bom bunuh diri pada Jumat (13/11/2015) di sejumlah titik membuat Prancis dalam situasi darurat. Lebih dari 200 orang menjadi korban dalam insiden ini. Negara pusat mode dunia ini terancam batal menghelat Euro tahun depan imbas dari musibah tersebut.

Fans pun mulai dilanda kecemasan serangan susulan berpotensi bakal terjadi ketika Euro 2016 berlangsung. Tapi, Lambert berani menjamin, kalau Prancis siap menghelat hajatan empat tahunan ini. 

"Saya sudah katakan ini beberapa kali sebelumnya: Keamanan menjadi aspek yang harus dipertaruhkan untuk Euro 2016," ujar Lambert dilansir dari AFP.

 

Baca Juga

  • Bom Stadion Paris Bukan Pertama, Ini Daftar 5 Teror di Sepak bola
  • Lucunya Wajah Ronaldo Saat Luluran
  • Jenderal Gatot Bahas Selebrasi Gol Hormat PS TNI

"Saya terkejut dengan biaya hidup, yang tinggi di sini (Prancis). Tapi sayangnya, saya tidak benar-benar terkejut," sambung pria 67 tahun ini. Dia merasa, masalah biaya hidup yang mahal sama seperti isu keamanan yang terjadi.

Karena itu, Lambert merasa tidak semestinya perhelatan Euro 2016 di Prancis dibatalkan karena alasan keamanan."Bagaimanapun, kami layak menggelar turnamen ini. Siapapun mereka yang ingin mengacaukan gelaran ini."

Sepuluh kota besar menjadi tuan rumah perhelatan Euro tahun depan. Jutaan orang bakal masuk ke Prancis untuk menjadi saksi mata turnamen di antarnegara Eropa ini.

Lambert mengaku telah bertemu dengan Presiden UEFA, Michel Platini setelah serangan tersebut guna memastikan Euro 2016 tetap berlangsung di Prancis. Sejauh ini, Platini belum memberikan jawaban pasti.

"Dia menyatakan, butuh waktu untuk mengambil tindakan sekaligus menjadikan peristiwa ini menjadi bahan pelajaran untuk ke depannya," papar Lambert. (Rjp/Jon)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya