Kenapa Pelatih PBR Pakai Kostum Kiper Saat Bertemu Arema?

Pieter menilai wasit terlalu berlebihan termasuk soal urusan pakaian.

oleh Rana Adwa diperbarui 17 Nov 2015, 09:08 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 09:08 WIB
Wasit memperingatkan Pieter Huistra
Wasit memperingatkan Pieter Huistra (LIputan6.com/Rana Adwa)

Liputan6.com, Malang - Pelatih Persipasi Bandung, Raya Pieter Huistra, tidak puas dengan kinerja wasit Adi Riyanto, yang memimpin pertandingan melawan Arema Cronus, Senin (16/11/2015). Pelatih asal Belanda tersebut menganggap sejumlah keputusan yang dikeluarkan Adi keliru dan telah merugikan pasukannya.

Salah satunya adalah saat Adi menghentikan serangan PBR karena ada pelanggaran. Padahal menurut Pieter, pemain-pemainnya sama sekali tidak melakukan pelanggaran terhadap lawan. Keputusan ini bahkan tak jarang menghentikan serangan-serangan yang tengah dilancarkan PBR.

Tidak hanya itu Pieter juga menilai wasit juga terlalu memikirkan hal yang tidak terlalu teknis di Stadion Kanjuruhan, Malang, semalam. "Seperti hal sepele masalah warna baju, saya harus ganti menggunakan baju kiper karena saya tidak bawa baju lain lagi tadi," papar Pieter.

Tapi kekecewaan Pieter terhadap kinerja wasit tidak menjadi alasan atas kekalahan pahit PBR 2-4 dari Arema. Meski kecewa, dia tidak ingin menyalahkan siapapun atas kekalahan timnya.
 
"Harus diakui mental pemain dan kekompakan tim Arema masih di atas pemain kami semalam. Kita tidak menyalahkan siapapun dari hasil ini. Kita akan perbaiki kekurangan tim ini," ujar Pieter (Tho/Rco)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya