Liputan6.com, Valencia - Tim Prinsipal Repsol Honda, Livio Suppo, heran dengan anggapan Marc Marquez sengaja mengalah dari rider Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo di MotoGP Valencia. Menurut Suppo, tidak mungkin sosok seperti Marquez rela membiarkan pembalap lain memenangkan balapan.
Pada seri pamungkas musim 2015 di MotoGP Valencia, Marquez dinilai hanya mengawal Lorenzo hingga finis terdepan agar Valentino Rossi tak menjadi juara dunia tahun ini. Suppo mengungkapkan, Marquez kecewa ketika gagal menempati podium teratas balapan yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo itu. Â
Baca Juga
- Dambakan MotoGP Indonesia di Sentul, Tinton Temui Wantimpres
- Romantisnya Rossi, Hadiahkan Kue Berbentuk Hati untuk Pacar
- Erick Thohir: Saya Bukan Superman!
"Sepertinya sekarang apapun yang kami lakukan atau sentuh menimbulkan masalah. Jadi, ketika Dani Pedrosa mencoba menyalip Marc, itu juga menciptakan masalah bagi mereka. Vale bisa dengan mudah mengatakan: 'Sudah saya bilang.' Bila dipikir, gila bila Marc tidak berusaha menekan Jorge," jelas Suppo, seperti dilansir Crash.
Marquez menjadi bahan ejekan, karena dinilai membalas dendam kepada Rossi, sosok yang dianggap menyebabkan dia gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Tapi, Suppo berpikir bila Lorenzo akhirnya finis runner-up, Rossi akan tetap tak bisa menjadi juara dunia 2015.
Penyebabnya, Lorenzo memenangi balapan musim ini lebih banyak ketimbang rider berjuluk The Doctor itu. Oleh karena itu, bagi Suppo, tidak adil bila ada yang berpikir Marquez sengaja mengalah, padahal faktanya peluang Rossi gagal juara dunia juga besar. Â
"Bila Marc menyalip Jorge dan Dani finis ketiga, Jorge tetap juara dunia meski poinnya sama dengan Vale. Hasil seperti itu tampaknya lebih adil, gelar juara dunia layak didapat Jorge ataupun Vale, jumlah kemenangan yang menentukan," papar dia.(Win/Rco)