Liputan6.com, Rusia - Penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki telah menimbulkan ketegangan di antara kedua negara. Konflik bahkan kini mulai merembet hingga ke dunia olahraga, termasuk sepak bola.
Seperti diberitakan AS, Rusia telah membatalkan keikusertaan mereka dalam turnamen sepak bola tradisional yang digelar di Turki. Rusia meminta klub-klub menghindari latihan musim dingin di Turki.
"Kami harus mengikuti arahan dari negara. Liga kami tidak akan berpartisipasi di LNF Cup di Turki. Kami tengah mencari alternatif lain," ujar Menteri Olahraga Rusia, Vitali Mutko, kepada media lokal.
Baca Juga
- Bintang Napoli: Terorisme adalah Musuh Islam
- 2 Dosa Van Gaal Usai MU Diimbangi PSV
- Benitez Bantah Terapkan Strategi 'Parkir Bus' di Madrid
Sejak 2012, Rusia kerap ambil bagian dalam turnamen persahabatan yang digelar Turki pada bulan Februari-- saat kompetisi Rusia sedang libur. Klub-klub Beruang Merah juga kerap menggelar latihan di Turki saat musim dingin. Namun penembakan itu membuat mereka kini enggan kembali lagi.
Klub-klub juga sudah mengumumkan mencari lokasi lain menggantikan Turki. "Komite Eksekutif RFS (Persatuan Sepak Bola Rusia) telah merekomendasikan agar klub sepak bola Rusia tidak menjalani latihan selama musim dingin di Turki karena situasi politik yang tidak menentu," ujar salah satu anggota komite eksekutif RFS, Igor Lebedev, melalui Twitter, seperti dilansir AS.
Advertisement
Pesawat tempur Rusia ditembak jatuh di dekat perbatasan Suriah, Rabu (25/11/2015) lalu.
Seorang perwira militer Turki mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat-pesawat F-16 mereka menembaki jet itu setelah memberi peringatan bahwa pesawat itu melanggar wilayah udara Turki.
Aksi ini pun membuat berang Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin menggambarkan penembakan itu sebagai 'tikaman dari belakang' yang dilakukan oleh 'kaki tangan teroris'. (Rco/Tho)