Liputan6.com, Manchester - Wakil Inggris, Manchester City dipastikan tanpa penonton ketika melawan tim asal Ukraina, Dynamo Kiev di leg 1 babak 16 besar Liga Champions. Â Pasalnya, sang tuan rumah sedang menjalani hukuman dari UEFA buntut insiden rasis ketika menghadapi Chelsea, (20/10/2015) di fase grup.
City bakal bertandang ke kandang Kiev, Stadion Dynamo pada (25/2/2016) mendatang. Dynamo Kiev sendiri dilarang menggelar 3 pertandingan tanpa penonton buntut dari insiden rasis kontra Chelsea. Organisasi suporter City, grup 1894 langsung melancarkan aksi protes begitu mengetahui, tim kesayangan harus berjodoh dengan Dynamo Kiev di perdelapan final.Â
Baca Juga
"Pertandingan tanpa penonton telah menghukum para fans yang tidak bersalah," demikian pernyataan dari juru bicara kelompok suporter City dilansir dari The Guardian.
Advertisement
Baca Juga
- Arsenal Santapan Empuk Lionel Messi
- Gara-gara Barcelona, Staf Arsenal Diusir dari Rumah
- Pep: Juventus Selalu Lapar
Musim lalu, pengalaman serupa juga dialami suporter City ketika menghadapi CSKA Moskow di Rusia. Gara-garanya, ulah anarkis yang dilakukan suporter CSKA ketika menghadapi AS Roma di Italia. "Sekali lagi, pendukung City harus terkena imbas dari hukuman ini; meskipun kami sama sekali tidak bersalah atas peristiwa ini," lanjut juru bicara tersebut.
Bukan Solusi
Masih menurut juru bicara itu, hukaman menggelar pertandingan tanpa penonton bukan solusi atas  rasisme yang terjadi di lapangan hijau. Sanksi tersebut sama sekali tidak menimbulkan efek jera karena aksi rasis bakal terus terjadi. "Langkah yang dilakukan UEFA sama sekali tidak memecahkan masalah. Mereka (pejabat UEFA) harus berbicara dengan kelompok suporter."
Selain dilarang menggelar pertandingan tanpa penonton, Kiev harus membayar denda sebesar 100 ribu euro (Rp 1,5 miliar) imbas dari aksi rasis suporter melawan Chelsea.Â
"Tentu ini sangat sulit buat kami, tetapi hal paling penting adalah, kami menunjukkan peningkatan dalam kompetisi ini dan kami bakal berjuang sehingga bisa ke perempat final," ujar manajemen City.
Advertisement