Liputan6.com, Zurich - Presiden Federasi Sepak bola Asia (AFC), Sheikh Salman bin Ebrahim al Khalifa menjadi favorit dalam pertarungan pemilihan presiden FIFA yang digelar pada bulan Februari 2016 mendatang. Rupanya, pria asal Bahrain tersebut difavoritkan salah satu rumah judi terbesar di Inggris menyusul hukuman yang dijatuhkan Sepp Blatter dan Michel Platini.
Baca Juga
- FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi Berat untuk Blatter dan Platini
- Kuwait Disanksi FIFA, Tiga Legenda Bola Dilarang Tampil
- FIFA Diguncang Skandal, Beckham Komentari Tuan Rumah Piala Dunia
Presiden non aktif FIFA saat ini Sepp Blatter dan presiden Federasi Sepak bola Uni Eropa (UEFA), Michel Platini baru saja dijatuhi hukuman delapan tahun dengan melarang mereka untuk berkecimpung dalam kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola. Pasalnya, kedua orang ini diketahui telah melanggar kode etik organisasi lewat penggunaan dana demi kepentingan pribadi.
Platini membantah telah mengambil uang senilai 2 juta franc Swiss atau lebih dari Rp27 miliar pada 2011. Blatter ikut terseret karena saat itu dia menyetujui pengambilan dana tersebut dengan dalih pembayaran gaji nonkontrak sebagai dewan penasehat presiden periode 1999-2002.
Advertisement
Unggul di Rumah Judi
Dikutip dari Reuters, pada Senin (21/12/2015) sore, Sheikh Salman unggul 6-5 di William Hill, di depan Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania di 13-8, serta Sekjen UEFA Gianni Infantino 5-2. Sheikh Salman harus berjuang mengalahkan Pangeran Ali karena salah satu kandidat presiden baru FIFA tersebut punya janji manis memimpin otoritas sepak bola dunia itu secara transparan.
Anggota Kerajaan Jordania itu berjanji bakal membuka semua berkas yang selama ini dirahasiakan, termasuk pembayaran para petinggi FIFA. Sedangkan mantan diplomat Prancis sekaligus konsultan sepak bola inetrnasional, Jérôme Champagne, jadi pesaing paling lemah bersama politisi asal Afrika Selatan Tokyo Sexwale. Jerome Champagne 20-1 sementara Tokyo Sexwale di 25-1.
Advertisement