Howard Webb Akui Blunder di Final Piala Dunia 2010

Webb meloloskan pelanggaran keras De Jong pada Xabi Alonso.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 04 Jan 2016, 17:56 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 17:56 WIB
Howard Webb
Howard Webb (FABRICE COFFRINI / AFP)

Liputan6.com, Manchester - Sebuah keputusan kontroversial tercipta pada final Piala Dunia 2010. Wasit asal Inggris, Howard Webb, telah menjadi buah bibir banyak orang setelah meloloskan pelanggaran keras gelandang Belanda, Nigel de Jong, pada pemain Spanyol, Xabi Alonso.

Kejadian itu terjadi pada laga Belanda kontra Spanyol di final Piala Dunia 2010, Johannesburg, Afrika Selatan. Xabi Alonso harus tersungkur kesakitan setelah De Jong mendaratkan kaki tepat di dada Alonso pada perebutan bola.

 

Baca Juga

  • Chicharito Batal Pulang ke Liga Inggris
  • Pemain-pemain Bertubuh 'Gempal' di Liga Inggris
  • Intip Pesona Keseksian 5 Gadis Ring UFC



Webb memang meniup peluit tanda pelanggaran, namun hanya kartu kuning yang dikeluarkan. Padahal banyak pihak menilai seharusnya gelandang yang kini memperkuat AC Milan itu mendapat kartu merah.

"Saya masih berpikir bahwa keputusan saya sudah tepat. Jadi saya kembali ke ruang ganti dan asisten saya mengangkat telepon, seketika raut wajahnya berubah," kata Webb seperti dilansir Soccerway (4/1).

Insiden De Jong dan Xabi Alonso di Piala Dunia 2010

"Saya bertanya ada apa? Dan ia menjawab, De Jong seharusnya menerima kartu merah. Orang-orang di Komite Wasit berkata De Jong harus mendapat kartu merah," tambahnya.

"Saya juga mendapat telepon dari teman saya yang seorang polisi. Ia berkata, Webb itu harusnya bukan kartu merah, tetapi adalah tindak pidana yang seharusnya dipenjarakan," ujar mantan wasit Liga Premier itu.

Wasit yang sudah memutuskan pensiun pada 2014 lalu ini menyadari ia telah melakukan suatu blunder. Meski pada akhirnya Spanyol lah yang ke luar sebagai juara berkat satu-satunya gol Andres Iniesta.

"Tentu saya seharusnya mengeluarkan De Jong. Bahkan sejak menit awal, jika semua terlihat jelas," kata Webb menutup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya