3 Pekerjaan Rumah Mihajlovic Kembalikan Kejayaan AC Milan

Mihajlovic mulai menunjukkan kapasitasnya bersama AC Milan.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 06 Jan 2016, 06:42 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2016, 06:42 WIB
AC Milan Menang Telak 3-1 Atas Crotone
Pelatih AC Milan, Sinisa Mihajlovic tertawa bersama pemain AC Milan, Giacomo Bonaventura usai mengalahkan Crotone pada laga Piala Italia di Stadion San Siro, Rabu (2/12/2015) dini hari WIB. AC Milan menang 3-1. (Photo/Acmilan.com)

Liputan6.com, Milan - Performa AC Milan di 2015-16 kian menanjak dibanding musim-musim sebelumnya. Adalah sosok pelatih Sinisa Mihajlovic yang mampu mengangkat performa Milan yang sempat tertatih-tatih dalam lima musim terakhir.

Mihajlovic ditunjuk menukangi Il Rossoneri musim 2015-16 menggantikan Filippo Inzaghi. Di tangan pria kelahiran Kroasia itu, Rossoneri (julukan Milan) masuk ke papan tengah Serie A.

Berada di peringkat enam klasemen dengan raihan 28 poin membuat Milan masih berpeluang mengejar pimpinan klasemen, Inter Milan yang sudah mengoleksi 36 poin. Bahkan, sinyal-sinyal kebangkitan Milan semakin tampak jika melihat kekalahan terakhir yang dialami Ricardo Montolivo adalah saat bertandang ke markas Juventus pada November 2015 lalu. Saat itu Milan tumbang 0-1.

Keberhasilan Mihajlovic mengangkat performa Milan dibanding pelatih-pelatih sebelumnya juga tidak hanya tampak di ajang Serie A. Pada Coppa Italia, Milan sukses menembus babak perempat final.

Namun apa sebenarnya yang harus dilakukan Mihajlovic untuk mempertahankan konsistensinya bersama AC Milan?


Susunan pemain

Peristiwa Penting Untuk AC Milan Pada Tahun 2015
Striker AC Milan, Luiz Adriano, berharap rekan-rekanya bisa memberi kemenangan pada Derby della Madonnina, Senin (1/2/2016) dini hari WIB, di San Siro. (EPA/Matteo Bazzi)

1. Pertahankan susunan pemain

Badai cedera yang menimpa AC Milan membuat Mihajlovic harus meracik skuatnya pada setiap pertandingan. Lini tengah adalah salah satu yang kerap menjadi masalah.

Dengan formasi 4-4-2 atau pun 4-3-3, hanya nama Giancomo Bonaventura yang kerap mengisi lini tengah Rossoneri. Ia selalu bekerja sama dengan gelandang-gelandang yang berbeda, seperti Riccardo Montolivo, Nigel de Jong, Mbaye Niang, hingga Andrea Bertolacci.

Yang akan menjadi masalah serius adalah tidak terbentuknya harmonisasi permainan antarpemain. Tentu setiap pemain harus beradaptasi pada setiap skema permainan dengan pemain yang berbeda.


Bacca

Peristiwa Penting Untuk AC Milan Pada Tahun 2015
Carlos Bacca bergabung dengan AC Milan setelah tampil gemilang bersama Sevilla. (EPA/Daniel Dal Zennaro)

2. Asah Carlos Bacca

Bisa dikatakan AC Milan mendapat 'durian runtuh' pada bursa transfer musim panas 2015 lalu. Penyerang yang tengah bersinar bersama Sevilla, Carlos Bacca, sukses didapatkan dengan mahar 30 juta euro.

Perlu diingat, pria asal Kolombia itu adalah predator haus gol saat masih memperkuat Club Bruges KV dan Sevilla. Bersama Sevilla, Bacca sukses merengkuh dua gelar Liga Europa dua tahun beruntun.

Namun kini pria 29 tahun itu seakan kehilangan ketajamannya bersama Milan. Ia baru mencetak delapan gol dari 17 penampilannya di Serie A.

Jika Mihajlovic bisa mengasah ketajaman Bacca lagi, maka lini serang AC Milan akan menjadi salah satu yang menakutkan di Italia, bahkan Eropa.


Lini pertahanan

Lazio vs AC Milan
Selebrasi pemain AC Milan, Philippe Mexes, setelah mencetak gol kedua ke gawang Lazio dalam lanjutan Serie A Italia di Stadion Olimpico, Roma, Senin (2/11/2015) dini hari WIB. (AFP Photo/Tiziana Fabi)

3. Perbaiki lini pertahanan

Meski menduduki posisi enam klasemen Serie A, lini belakang AC Milan menjadi pekerjaan rumah besar bagi Sinisa Mihajlovic. Dalam 17 laga, Milan sudah kebobolan 21 kali.

Mihajlovic kerap mengandalkan sosok bek 20 tahun, Alesio Romagnoli, di lini belakang. Ia harus berganti-ganti rekan duet, seperti Alex, Cristian Zapata, hingga Philippe Mexes.

Usia Alex, Zapata, dan Mexes sudah tidak muda lagi. Mereka akan kesulitan saat menghadapi lawan yang menguras stamina dan kecepatan.

Di posisi bek sayap, Ignazio Abate mulai ringkih akibat sering cedera. Sedangkan Mattia de Sciglio belum banyak unjuk gigi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya