Liputan6.com, Las Vegas - Olahraga beladiri di kalangan wanita bukan hal yang baru. Bahkan belakangan ini, banyak kaum hawa yang tertarik menjadi atlet profesional, termasuk di ajang tarung bebas yang marak belakangan ini.
Namun di Las Vegas, Amerika Serikat, petarungan antarwanita kini tengah jadi perbincangan. Pasalnya para peserta hanya menenakan pakaian dalam saja. Duel tersebut dikenal sebagai Lingerie Fighting Championship (LFC) yang berafiliasi di bawah badan resmi Ultimate Fighting Championship (UFC).
Sepintas pertarungan tak ubahnya acara tarung bebas berlabel UFC lainnya. Bedanya, para petarung yang naik ring terlihat lebih centil dan hanya mengenakan pakaian dalam dan bra saja.
Sejumlah pihak telah memprotes olahraga ini. Mereka menilai hal tersebut sama seperti pelecehan terhadap para atlet.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
- Pemain Buangan Juve Galau Tentukan Masa Depan
- Diincar Arsenal, Aubameyang Nyatakan Setia pada Dortmund
- Intip Latihan Cino Jelang Duel Lawan Petinju Jepang
"Bagaimana bisa disebut olahraga jika seorang wanita harus dilecehkan untuk itu," ujar juru bicara Women in Sport charity, Nicola Miller, seperti dilansir Metro (9/1).
"Untuk bertanding, seorang wanita harus tampil menarik dan mengenakan pakaian dalam yang mengundang (birahi)," tambahnya.
Ajang LFC sendiri sudah digelar sejak April 2015 lalu. Tercatat sudah 19 kali ajang ini dihelat. Rencananya akan ada kejuaraan dunia LFC di kota Manchester pada tahun-tahun mendatang.
"Sedihnya mereka menyebut hal itu sebagai olahraga. Tapi sebenarnya melecehkan perempuan-perempuan," jelas Miller.
Sebelumnya, di Inggris, sepak bola lingerie yang akan digelar di kota Manchester juga sempat mendapat kecaman. Seseorang bahkan sempat membuat petisi agar pemain-pemain legenda MU yang tergabung dalam Class of 92 menarik dukungan atas olahraga tersebut (Lihat selengkapnya di sini).