Liputan6.com, Jakarta- Tak terasa gelaran Piala Jenderal Sudirman segera memasuki tahap akhir. Partai final digelar 24 Januari 2016 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGK).
Â
Meski digelar di venue yang sama, pengamanan final Piala Jenderal Sudirman tidak akan seketat final Piala Presiden Oktober silam. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menegaskan tidak akan menerapkan status Siaga I seperti saat Persib Bandung melawan Sriwijaya FC.
Baca Juga
- Demi Klub Ini Lewandowski Tolak MU dan Madrid
- Madrid Siap Jual Kroos ke MU, Jika...
- Piala Jenderal Sudirman Lebih Buruk dari Piala Presiden?
Hal tersebut dikatakan oleh Tito di sela-sela acara Syukuran Piala Presiden 2015. Meski ajang ini selesai dihelat 2,5 bulan lalu, menariknya malam apresiasi untuk seluruh klub dan sponsor yang terlibat baru diadakan tadi malam, Senin (18/1) di Kurnstkring Gallery, Menteng, Jakarta.
Â
"Tidak ada pengamanan ketat. Final ini kan mempertemukan Semen Padang dan Mitra Kukar. Yang perlu kita waspadai malah penggemar Slank," tutur Tito.Â
Â
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan kembali bergemuruh dengan suporter sepak bola tanah air, usai 18 Oktober 2015 dibanjiri Bobotoh dan Singamania, fans Persib dengan SFC. Kala itu, pengamanan diperketat mulai dari seluruh akses pintu masuk tol menuju Jakarta, sekitar stadion, hingga hotel tempat para pemain menginap.
Â
Di final Piala Jenderal Sudirman nanti, band legendaris Slank bakal didapuk sebagai band pembuka dalam rangkaian seremoni jelang kick-off pertandingan final. Lebih jauh, Ketua Pengarah Acara (Steering Committe) turnamen ini, Maruarar Sirait menimpali kalau kesuksesan Piala Presiden 2015 lalu tidak menutup kemungkinan untuk digelar kembali pada tahun ini.
Â
"Kita menghargai semua pihak dan terima kasih seluruh dukungannya. Tentu kami masih ada kekurangan. Apakah saya mengawal kompetisi nanti? Saya ikut saja kalau ditugaskan sesuai amanat Presiden, kita mengalir sajalah," pungkasnya.
Â
Â
Â