Liputan6.com, Praha - Tim Italia Lazio baru saja menahan imbang 1-1 AC Sparta Prague, pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (11/3) dinihari tadi. Tapi, raihan positif di Stadion Generali Arena, Praha, tersebut harus tercoreng oleh ulah suporter sendiri.
Baca Juga
- Tim Transisi Undang Klub ISL Bahas Program Kerja
- Jadwal All England 2016: Siaran Langsung Malam Ini
- Persipura Tak Hiraukan Surat Undangan Tim Transisi
Kelompok suporter garis geras atau yang disebut ultras menyanyikan lagu bernada rasis yang ditujukan pada bek Sparta asal Zimbabwe, Costa Nhamoinesu. Seperti yang dilansir dari Gazzetta World, pada Jumat (11/3) sore, fans klub luar yang datang dari negara lain dekat Ceko seperti Wisla Krakow (Polandia) dan Levski Sofia (Bulgaria) diduga sebagai provokator aksi ini.
Nhamoinesu mengutarakan keluhannya kepada perangkat pertandingan, dan kemudian mereka menghentikan sementara permainan di babak pertama. Sebuah pengumuman diserukan kepada setiap penonton agar menjaga prilaku mereka, karena berpotensi dikenai sanksi dari Asosiasi Federasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA)
Nyanyian atau chant dalam stadion memang berhasil dihentikan dan UEFA belum menyatakan sikap pada peristiwa tersebut. Namun, Lazio pasti mendapat sanksi berupa denda yang cukup besar.
Tim asal Kota Roma, Italia ini memang beberapa kali tersandung kasus serupa, yang mengakibatkan pertandingan harus digelar tanpa penonton. Pertama, ketika bermain di Liga Europa pada musim 2012/13.
Yang paling baru ketika pemain Napoli Kalidou Koulibaly mendapat diskriminasi rasial hingga membuat Le Aquile didenda 50 ribu euro serta pengosongan tribun Utara (Curva Nord) dalam dua pertandingan.
Baca Juga
Advertisement