Liputan6.com, Jakarta - Manajer tim Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan pencapaian pelatih Dejan Antonic di turnamen Piala Bhayangkara belum bisa dinilai sebagai kesuksesan. Manajemen masih harus menilai Dejan di level kompetisi.
Sejak era Liga Indonesia, Persib belum pernah juara bersama pelatih asing. Sejauh ini, baru dua pelatih lokal, Indra Thohir dan Djadjang Nurdjaman yang mengantarkan Persib bisa tampil sebagai juara masing-masing pada Liga Indonesia musim 1994/95 dan ISL 2014.Â
Baca Juga
- Rp150 Juta dan Motor Menanti, Striker Persib Utamakan Tim
- Hasil Kualifikasi F1 Seri Bahrain: Hamilton Pole Position
- Rio Haryanto Langsung KO di Sesi Kualifikasi Pertama
Persib terakhir kali menggunakan jasa pelatih asing yakni Daniel Darko Jankovic, pada Indonesia Super League (ISL) 2010. Namun, lucunya Darko lebih dulu dipecat sebelum kompetisi dimulai.
Advertisement
"Dia yang pertama membawa ke final, karena dulu (pelatih asing) baru dua-tiga bulan sudah keluarkan. Kalau juara kompetisi yang belum ada," tutur Umuh kepada Liputan6.com di sela-sela latihan tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (2/4/2016) sore.
Umuh menaruh harapan, Dejan menjadi pelatih asing pertama yang mampu mengantarkan gelar juara kompetisi untuk Persib. "Kalau tidak juara, pasti ramai dibicarakan Bobotoh. Prestasi Dejan sekarang juga dilihat dulu. Ini belum jadi ukuran, karena penilaian sesungguhnya ada di kompetisi," kata Umuh.
Dejan Optimistis
Dejan Antonic dikontrak Persib Bandung pada 20 Januari lalu. Pelatih asal Serbia tersebut mengaku tim yang baru dilatihnya, menunjukkan perkembangan pesat, meskipun mengandalkan pemain muda. Sang arsitek merasa, Rudolf Yanto Basna dan kawan-kawan masih butuh polesan.
"Jalan kami masih panjang dan harus kerja lebih keras. Sekali lagi tim ini baru terbentuk tapi sudah bisa mengalahkan Mitra Kukar, PBFC, Sriwijaya yang sudah lama," tutur Dejan kepada wartawan usai latihan.
Soal sejarah Persib yang belum pernah juara bersama pelatih asing di level kompetisi, Dejan tertantang memecahkan mitos tersebut. Sebagai pelatih, dia seperti pelatih lokal di Indonesia lainnya. Yang membedakan, etos kerja dan disiplin tinggi untuk diterapkan pada pemain."Saya sudah bilang saya bukan orang asing. Saya pelatih lokal karena sudah lama berada di sini dan istri saya juga orang Indonesia."
"Saya tidak merasa sebagai orang asing. Dari musim-musim sebelumnya di Pro-Duta, PBR dan Arema, saya sukses karena Tuhan di belakang saya dan saya selalu jujur dan bersih," tutur Dejan.