Liputan6.com, Jakarta - Liga Champions Eropa telah memasuki babak semifinal. Empat tim terbaik yakni Manchester City, Real Madrid, Atletico Madrid serta Bayern Muenchen bakal adu kekuatan untuk memperebutkan tiket ke Milan, venue final kompetisi elite di Benua Biru itu.
Namun kemeriahan final Liga Champions tidak hanya dirasakan di Stadion San Siro, Milan Italia. Pasalnya, trofi Liga Champions yang bakal diangkat klub juara mampir di Indonesia.
Baca Juga
- 5 Alasan Arsenal Harus Pecat Arsene Wenger
- Gabung Ducati, Lorenzo Jadi Pembalap Termahal Dunia
- Butuh Dana Segar, Inter Utang Perusahaan Singapura
Jakarta menjadi tempat pemberhentian terakhir setelah Laos, Myanmar, Brazil, dan Vietnam, sebelum trofi tersebut kembali ke markas UEFA di Nyon, Swiss. Memang sejak tahun 2007 UEFA selalu memamerkan trofi ini ke empat benua yakni Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.
Trofi 'Si Kuping Besar' ini bukan pertama kalinya dipamerkan di Indonesia. Pada tahun 2013 lalu, mahakarya desainer Swiss Jürg Stadelmann itu mampir bersama benda-benda bersejarah Liga Champions lainnya seperti medali juara musim 2006/2007 pada final di Athena, hingga kostum pemain dari beberapa klub peserta lengkap dengan tanda-tangannya.
Hanya ada enam tim terbaik Eropa yang berhak menyimpan trofi asli Liga Champions di ruang piala mereka, yakni Real Madrid, AC Milan, Barcelona, Bayern Muenchen, Ajax Amsterdam, dan Liverpool. Sesuai regulasi yang diperkenalkan tahun 1968/1969, pemegang gelar juara lima kali atau lebih bisa membawa pulang trofi aslinya, selain klub yang pernah juara tiga kali berturut-turut.
Stadion San Siro mendapat kehormatan untuk kedua kalinya dapat menggelar partai final. Kandang AC Milan dan Inter Milan itu terakhir kali dipercaya menjadi venue laga pamungkas Liga Champions 15 tahun lalu.