Liputan6.com, London - Manchester United lolos ke final Piala FA setelah menyingkirkan Everton dengan skor 2-1 di Wembley Stadium, London, Sabtu (23/4/2016). Usai pertandingan, manajer MU, Louis van Gaal menilai banyak keputusan wasit Anthony Taylor memihak Everton.
Pada babak pertama, Setan Merah --sebutan MU-- mendominasi permainan. Bahkan, bisa mencetak gol lebih dulu melalui sontekan gelandang Timnas Belgia, Marouane Fellaini.
Baca Juga
- Lorenzo Pergi, Yamaha Siap Bajak Bintang Suzuki
- 6 Pemain Bola Ini Pernah Jadi Model Video Klip
- Pilot Cantik Gebetan Ronaldo Ternyata Fans Barcelona
Namun di babak kedua, Van Gaal menilai kepemimpinan Taylor berat sebelah. Manajer asal Belanda itu mengatakan Taylor banyak merugikan Wayne Rooney dan kawan-kawan dengan memberikan beberapa 'hadiah', seperti penalti pada menit ke-56. Untungnya, David De Gea bisa menepis tendangan penalti Romelu Lukaku.
"Saya pikir, wasit telah mengubah pertandingan. Kami seharusnya tidak melakukan banyak pelanggaran. Everton banyak mendapat pelanggaran dalam jarak 60 meter," kata Van Gaal, dikutip Four Four Two.
"Setiap mereka mendapat pelanggaran, suporter Everton bersorak. Padahal, di babak pertama mereka tidak bisa melakukan itu. Seharusnya, wasit yang memutuskan pertandingan, bukan pemain atau suporter," ujar pelatih berusia 64 tahun tersebut.
Advertisement
Di pertandingan tersebut, Everton bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-75 berkat gol bunuh diri Chris Smalling. Namun di masa injury time, Anthony Martial memastikan MU mendapat satu tiket di partai final Piala FA.
"Sangat fantastis ketika Anda melihat kebahagiaan di mata para pemain. Yang lebih fantastis lagi ketika fans mulai bahagia. Jadi, saya pikir kami memang pantas masuk final," ujar Van Gaal.