5 Bek 'Batu Karang' Klub Indonesia yang Sulit Ditembus

Bek-bek bertubuh jangkung menjadi ganjalan bagi para penyerang lawan klub Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mei 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 06:30 WIB
20160413-Bek asing Persib Bandung Vladimir Vujovic-Helmi tebe
Bek asing Persib Bandung Vladimir Vujovic (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo pekan kedua telah usai bergulir. Pada pekan ini, nyaris semua klub mengalami kesulitan dalam mencetak gol.

Tercatat klub besar seperti Arema Cronus, Persib Bandung, Sriwijaya FC, hingga Persipura Jayapura tersandung setelah ditahan imbang lawannya tanpa gol. Namun, tak hanya ketiga klub tersebut yang kesulitan mencetak gol, pada pekan kedua ini penurunan produktivitas klub lain juga menurun.

Total hanya tercipta delapan gol dalam sembilan pertandingan yang dijalani di pekan kedua. Hal ini berbanding jauh pada pekan pertama yang mampu tercipta 18 gol dari sembilan pertandingan yang dihelat.

Jika ditelisik kembali, kehadiran bek-bek tangguh menjadi alasan mengapa klub-klub sulit mencetak gol. Kedisiplinan mereka dalam mengawal benteng pertahanan membuat para bomber haus gol tampak kesulitan mencetak gol.

Untuk itu, Liputan6.com mencoba mengulas deretan pemain yang menjadi bentang pertahanan bagi klubnya di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo:

Fabiano Beltrame

Fabiano Beltrame
Pesepakbola, Fabiano Beltrame saat menghadiri peluncuran Torabika Soccer Championship 2016 di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (18/4/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1. Fabiano Beltrame (Madura United)

Siapa yang tidak kenal dengan sosok bek asal Brasil, Fabiano Beltrame? Ya, mantan bek Arema Cronus ini dikenal sangat garang saat menjaga area pertahanan klub yang dibelanya.

Lihat saja dalam dua laga yang telah dijalani gawang Madura United hanya kebobolan satu gol. Hal tersebut tentu tak terlepas dari kontribusi Fabiano di barisan belakang.

Bek berusia 33 tahun itu memiliki postur tubuh tinggi yang membuatnya kerap kali memenangi duel udara. Tak hanya menghalau bola atas yang menjadi keahliannya, Fabiano juga dilengkapi dengan kecepatan dan tekel yang sempurna untuk menghentikan penyerang-penyerang lawan yang memiliki kecepatan.

Kelebihan lain yang dimiliki Fabiano adalah dia juga mampu membantu serangan. Lihat saja ketika Madura United mendapatkan peluang dari tendangan bebas atau tendangan pojok, maka Fabiano secara otomatis akan maju untuk menyongsong bola di dalam kotak penalti lawan.

Pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Fabiano tercatat telah mencetak satu gol ketika Madura United menang 2-1 atas PS TNI di Stadion Siliwangi Bandung.

Otavio Dutra

20150906-Otavio Dutra
Otavio Dutra (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

2. Otavio Dutra (Bhayangkara Surabaya United)

Lini pertahanan Bhayangkara SU boleh dibilang aman sejak kehadiran Otavio Dutra dijantung pertahanan. Mantan pemain Persipura ini dikenal dengan permainan yang lugas dan tak kompromi.

Karakter tersebut yang membuat penyerang-penyerang lawan segan dan selalu kesulitan melewatinya. Duel udara juga menjadi andalannya.

Meski tak secepat Fabiano Beltrame, Otavio Dutra dibekali dengan kemampuan lain, yakni pintar membaca pertandingan. Keahliannya inilah yang membuatnya seringkali sukses menghalau bola tanpa memaksakan beradu kecepatan dengan para penyerang.

Selain itu, Dutra juga tergolong bek yang produktif. Ketika masih bermain di Gresik United di ISL 2014, empat gol berhasil disarangkannya. Ketika membela Persipura Jayapura pada musim 2012-2013, dia menjaringkan 10 gol, tapi mengoleksi 4 kartu kuning.

Achmad Jufriyanto

Persib Bujuk Sriwijaya FC Kembalikan Achmad Jufriyanto
Persib Bandung akan membujuk Sriwijaya FC agar mengembalikan bek Achmad Jufriyanto.

3. Achmad Jufriyanto (Sriwijaya FC)

Achmad Jufriyanto adalah pemain bertahan yang multifungsi. Dia mampu bermain apik di dua posisi, yaitu bek tengah dan gelandang bertahan.

Semasa di Persib Bandung, Jupe (sapaan akrabnya) lebih sering bermain di posisi bek tengah. Namun pada gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, bersama Sriwijaya FC Jupe bermain di posisi gelandang bertahan.

Kendati demikian, permainannya bisa dibilang sangat konsisten. Jupe yang memiliki tubuh tinggi menjulang sangat piawai menghalau bola di udara.

Selain itu, dia juga memiliki tekel yang bersih yang kerap kali membuat barisan penyerangan lawan pontang-panting saat menghadapinya. Kelebihan lain yang dimiliki Jupe adalah dia juga sangat baik saat melakukan eksekusi tendangan bebas. Tak jarang, pemain ini mencetak gol spektakuler melalui proses bola mati.

Vladimir Vujovic

20160403-Lemparan Botol dan Protes Warnai Final Piala Bhayangkara 2016-Jakarta
Bek Persib, Vladimir Vujovic (kanan) melakukan protes saat laga final Piala Bhayangkara 2016 melawan Arema Cronus di Stadion GBK Jakarta, Minggu (3/4/2016). Laga diwarnai aksi protes dari suporter dan official Persib. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

4. Vladimir Vujovic (Persib Bandung)

Vujovic menjadi idola baru publik bobotoh setelah penampilan apiknya sejak menjuarai Indonesia Super League 2014. Setelah itu, Vujovic juga mampu tampil konsisten dalam gelaran turnamen-turnamen besar seperti Piala Jenderal Sudirman hingga Piala Bhayangkara.

Vujovic dikenal dengan permainan keras dan tanpa kompromi terhadap lawan. Dia juga memiliki postur tubuh yang tinggi menjulang yang membuatnya kerap kali memenangi duel udara jika berhadapan dengan penyerang lawan.

Meski begitu, Vujovic tak lantas lemah terhadap bola bawah. Bek berusia 33 tahun juga dilengkapi dengan tekel dan juga kecepatan yang baik.

Tak hanya itu, pemain kelahiran Montenegro ini juga memiliki kelebihan lain, yakni rajin mencetak gol. Hal itu bisa terjadi lantaran Vujovic akan selalu berada di depan gawang lawan untuk memanfaatkan postur tubuhnya, ketika Persib mendapatkan tendangan pojok atau tendangan bebas.

Hamka Hamzah

Duel Sengit Madura United vs Arema Berakhir Imbang
Pemain Arema Cronus, Hamka Hamzah (kanan) mencoba menghadang laju pemain Madura United, Pablo Rodriguez pada laga Torabika Soccer Champions 2016 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (6/5/2016) WIB. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

5. Hamka Hamzah (Arema Cronus)

Hamka Hamzah memang sudah tidak muda lagi. Namun pengalaman segudang yang dimiliki membuatnya tetap mampu bersaing pada level tertinggi sepak bola Indonesia.

Memiliki label eks-timnas Indonesia, Hamka langsung menjelma menjadi pemain utama Arema Cronus sejak didatangkan dari Pusamania Borneo FC untuk gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Hamka memiliki gaya bermain yang sangat tenang. Dia jarang sekali terlihat panik, meski lawan yang dihadapi memiliki kualitas yang baik seperti Alberto 'Beto' Goncalves hingga Boaz Solossa.

Kelebihan lain yang dimiliki pria berusia 32 tahun ini adalah rajin membantu serangan untuk mencetak gol. Hal itu sudah terlihat ketika dia mampu mencetak satu gol untuk membantu Arema menang 2-0 atas Persiba Balikpapan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Penulis: Yosef Deny Pamungkas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya