5 Duel Kunci Jelang Persija Jakarta Vs Persela Lamongan

Persija Jakarta menjamu Persela Lamongan pada pekan ketiga Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mei 2016, 11:10 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 11:10 WIB
20160508-Euforia Suporter Macan Kemayoran dan Kabau Sirah Getarkan Stadion GBK-Jakarta
Suporter tim Macan Kemayoran membuat koreografi tahun kelahiran Jakmania jelang laga Persija melawan Semen Padang di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (8/5/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta menjamu Persela Lamongan pada pekan ketiga Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016) malam WIB.

Laga ini diprediksi bakal berjalan seru lantaran kedua tim sama-sama membidik kemenangan. Macan Kemayoran mengincar kemenangan beruntun setelah sebelumnya sukses menang 2-1 atas Semen Padang.

Baca Juga

  • Dilirik Menpora Latih Timnas, Begini Jawaban Mourinho
  • Lorenzo ke Ducati Bikin MotoGP Memanas
  • Vinales Dampingi Rossi, Suzuki Bidik Iannone

Sedangkan Persela mengincar tiga poin pertama untuk memperbaiki posisi yang saat ini terdampar di dasar klasemen karena selalu kalah dalam dua laga terakhir.

Tak hanya itu, bagi Persija laga nanti juga akan berlangsung spesial. Sebab, ini merupakan laga terakhir Macan Kemayoran di SUGBK sebelum stadion kebanggaan Ibu Kota ini mengalami renovasi untuk Asian Games 2018.

Oleh karena itu, Ismed Sofyan dan kawan-kawan diprediksi bakal tampil penuh motivasi untuk memberikan kesan indah kepada Jakmania yang bakal memenuhi SUGBK.

Liputan6.com mencoba mengulas duel antarlini yang bakal terjadi pada laga Persija kontra Persela:

Andritany Ardhiyasa Vs Choirul Huda

20150826-Hadapi Piala Presiden 2015, Penggawa Persija Matangkan Strategi-Depok
Kiper Persija, Andritany bersiap jelang laga uji coba melawan PSAL di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (26/8/2015). Persija melakukan laga uji coba sebagai persiapan menghadapi turnamen Piala Presiden 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Persaingan penjaga gawang dipastikan bakal bertajuk pertempuran antara junior melawan senior. Ya, dua kiper yang sama-sama berlabel timnas ini akan saling bersaing mengamankan gawang klub masing-masing agar tidak kebobolan pada laga nanti.

Andritany saat ini berusia 24 tahun akan bersaing dengan Huda yang sudah menyentuh usia 36 tahun. Meski terpaut usia hampir 12 tahun keduanya tetap menjadi salah satu dari deretan kiper terbaik di Indonesia.

Andritany sejauh ini baru kebobolan satu gol dari dua pertandingan. Saat melawan Persipura dan Semen Padang, Andritany tampil sangat piawai di bawah mistar gawang Persija. Dia sukses mematikan peluang-peluang emas lawan agar tidak menjadi gol.

Performa ini pula yang membuat Persija saat ini bertengger di peringkat kelima dengan koleksi empat poin.

Berbeda dengan Andritany, Huda justru harus menerima kenyataan gawangnya bobol tiga gol dalam dua laga. Meski begitu performa Huda bisa dibilang juga masih cukup apik.
Dia mampu melakukan penyelamatan gemilang untuk membantu Laskar Joko Tingkir tidak kebobolan lebih banyak di ajang Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo.

Ismed Sofyan vs Victor Pae

Ismed Sofyan (Liputan6.com)
Ismed Sofyan berlatih jelang Piala Bhayangkara (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)

Ismed Sofyan adalah ikon Persija saat ini selain Bambang Pamungkas. Dia telah berseragam Macan Kemayoran selama 14 tahun.

Usianya juga sudah menyentuh angka 36 tahun. Meski begitu, kualitasnya tidak tampak menurun sedikit pun.

Setidaknya hal itu sudah dia buktikan dalam dua laga melawan Persipura dan Semen Padang. Ismed masih menjadi tumpuan baik dalam bertahan maupun menyerang dari sisi kanan.

Ismed sangat piawai mengirimkan umpan silang yang akurat untuk melayani penyerang Persija. Tak hanya itu, kepemimpinan dirinya juga menjadi nilai lebih untuk membangkitkan semangat para pemain Persija yang kebanyakan diisi oleh bintang muda seperti Sutanto Tan dan Ambrizal Umanailo.

Di kubu Persela, Victor Pae menjadi senjata sendiri bagi skuat Steffan Hanson. Pae memiliki karakter bermain yang hampir mirip dengan Ismed yakni sama-sama gemar membantu serangan.

Hal itu tentu tak terlepas dari kemampuannya menusuk pertahanan lawan sebelum akhirnya mengirimkan umpan matang ke kotak penalti. Sayang, Pae memiliki sedikit kelemahan yakni dalam pengontrolan emosi yang kadang-kadang justru merugikan dirinya dan klub.

Ambrizal Umanailo vs Zainal Arifin

20160506-Ambrizal Umanailo-HEL
Ambrizal Umanailo (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Bisa dibilang senjata Persija dan Persela dari lini kedua akan selalu hadir dari kaki Ambrizal dan Zainal. Sebab, kedua pemain ini memiliki kesamaan, yakni sama-sama gemar menggiring bola untuk menusuk pertahanan lawan dan memberikan ruang pemain lain mencetak gol.

Ambrizal saat ini sedang menjadi primadona bagi Persija dan juga Jakmania. Bagaimana tidak? Pemain berusia 19 tahun ini menjadi faktor kunci Persija dalam meraih kemenangan 1-0 atas Semen Padang.

Berawal dari penetrasinya ke kotak penalti Kabau Sirah, memaksa bek tengah, Hamdi Ramdhan menjatuhkannya. Alhasil, wasit langsung menunjuk titik putih untuk memberikan keuntungan penalti bagi Persija. Ismed Sofyan yang ditunjuk sebagai algojo sukses mengeksekusi bola masuk ke gawang.


Tak jauh berbeda dengan Ambrizal, Zainal juga kerap kali mencetak gol lewat penetrasinya. Pemain yang sudah berusia 34 tahun ini akan sangat merepotkan bagi lini pertahanan Persija pada laga nanti. Dan, bukan tidak mungkin jika pemain yang satu ini lepas, gawang Andritany bisa bobol.

Jose Guerra vs Herman Djumafo Epandi

Striker Persela Lamongan, Herman Dzumafo (Liputan6.com)
Striker Persela Lamongan, Herman Dzumafo (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)

Kualitas Jose Guerra bersama Persija Jakarta memang masih harus diuji kembali. Penyerang berkebangsaan Kolombia itu gagal mencetak satu gol pun dalam dua laga awal di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo.

Banyak yang menilai Jose masih dalam proses adaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia. Sebab, ini merupakan pengalaman pertama penyerang berusia 29 tahun itu berkarier di Tanah Air.

Dalam dua laga, permainan Jose Guerra juga terus membaik. Tak bisa berbicara banyak saat melawan Persipura karena baru diturunkan pada babak kedua, Jose tampil cukup baik saat melawan Semen Padang.

Bahkan dia nyaris mencetak gol andai sepakannya tidak terlalu lemah hingga akhirnya bisa diamankan oleh Jandia Eka Putra.

Berbeda dengan Jose yang baru pertama kali mentas di Indonesia, Herman Dzumafo sudah kenyang makan asam garam persepak bolaan Indonesia. Pemain yang sempat bermain untuk PSPS Pekanbaru juga ini berada di level atas penyerang asing terbaik di Indonesia.

Memiliki postur badan yang kekar, Dzumafo sering kali sangat sulit untuk dijatuhkan lawan. Tak hanya itu, ketajamannya juga sudah mulai nampak ketika penyerang asal Kamerun ini mencetak satu gol ke gawang PSM Makasaar. Sayang gol tersebut tak mampu membawa Persela terhindar dari kekalahan kontra Juku Eja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya