PBSI Antisipasi Kebocoran Atap Istora Senayan

PBSI tak ingin peristiwa bocornya atap Istora Senayan pada babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 terulang lagi.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 03 Jun 2016, 09:50 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 09:50 WIB
Lin Dan
Tungga putra Tiongkok Lin Dan sempat mengeluhkan kebocoran atap Istora Senayan pada babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. (

Liputan6.com, Jakarta - Kebocoran atap Istora Senayan, Jakarta, yang menjadi venue BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di hari ketiga turnamen, Rabu (1/6/2016) lalu, jadi evaluasi untuk panitia penyelenggara. Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selaku tuan rumah turnamen tahun ini langsung bergerak cepat untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Baca Juga

  • 5 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal Indonesia Open
  • Mourinho Jadi Manajer, 3 Pemain MU Cetak Gol
  • Marquez Perpanjang Kontrak dengan Honda

"Istora memang mau diperbaiki karena Asian Games. PBSI dari awal tidak menyiapkan apa-apa, saat minta kami tetap di Istora," kata Mimi Irawan, Deputy Tournament Manager PBSI, kepada Liputan6.com, Kamis (3/6/2016).

"Kami kemarin sudah pasang plastik di atas, di tambah ember," tutur Mimi lagi.

Mimi menambahkan, setiap turnamen ini digelar PBSI juga mengandalkan jasa pawang hujan. ""Orang BWF saya jelaskan kalau kita sudah pakai rainman (pawang hujan), mereka antara ketawa dan marah. Tapi, mereka maklum karena memang besar sekali hujannya," ujar Mimi

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan telah mengganggu tiga pertandingan tunggal putra di babak pertama. Salah satunya laga Lin Dan melawan pemain muda Malaysia, Zulfadli Zulkifli. Saat skor 2-2 pada set ketiga, pertandingan dipindahkan ke lapangan satu karena atas Istora Senayan Bocor akibat hujan deras.

Lin Dan mengeluhkan kejadian itu. "Set pertama sulit karena lawannya juga tangguh, ditambah efek kanan-kiri hujan dan sebagainya. Di negara lain tidak pernah saya lihat yang seperti ini," tutur Lin Dan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya