Deretan Pelatih Muda Potensial di Indonesia

Persaingan menuntut para pelatih untuk terus memperbaiki performa tim agar meraih hasil positif.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jun 2016, 07:10 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 07:10 WIB
Pelatih di Indonesia
Pelatih muda Indonesia
Liputan6.com, Jakarta
Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo terus menghadirkan persaingan seru klub-klub terbaik di Indonesia. Hingga pekan kelima belum ada satu pun klub yang sangat mendominasi jalannya kompetisi.
 
Arema berada di puncak klasemen dengan koleksi 10 poin. Skuat asuhan Milomir Seslija ini meraih tiga kali menang, satu imbang dan satu kekalahan.
 
Sedangkan Sriwijaya FC Palembang, Mitra Kukar dan Semen Padang terus mengintai posisi Arema dengan hanya tertinggal satu poin di peringkat kedua sampai keempat.
 
 

Baca Juga

  • Juara di Catalunya, Ini Makna Jabatan Tangan Rossi dengan Marquez
  • Dua Tahun Lagi MU Bakal Juara Liga Premier
  • Korsel Pecundangi 10 Pemain Republik Ceko
Ketatnya persaingan menuntut para pelatih untuk terus memperbaiki performa tim agar meraih hasil positif. Para pelatih ini juga dituntut untuk berlomba memotivasi para pemainnya agar terus tampil trengginas di setiap pertandingannya.
 
Beberapa pelatih yang sudah makan asam garam sepak bola Indonesia tentu paham bagaimana caranya menghadapi tekanan itu. Namun, bagaimana dengan kiprah para pelatih muda? Apakah mereka bisa bersaing dengan deretan pelatih senior?
 
Liputan6.com mencoba mengulas beberapa pelatih muda yang memiliki prospek cerah di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo:
 
Widodo merupakan salah satu pelatih muda yang saat ini bisa dibilang memiliki performa paling apik di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo. Pelatih berusia 45 tahun itu sukses mengantarkan Laskar Wong Kito berada di peringkat kedua dengan koleksi sembilan poin.
 
Tak hanya itu, Widodo juga menjadi satu-satunya pelatih muda yang belum mengalami kekalahan hingga pekan kelima Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo. 
 
Mantan pelatih Gresik United ini tampak sangat piawai memadukan talenta muda dan senior di skuat Sriwijaya. Muhammad Ridwan, Supardi Nasir hingga Achmad Jufriyanto sangat kompak bermain dengan talenta muda seperti Zalnaldo hingga Ichsan Kurniawan.
 
Kesuksesan menyatukan pemain senior dan muda ini yang membuat Sriwijaya sejauh ini merengkuh sukses. Bahkan, Laskar Wong Kito juga menjadi klub dengan pertahanan terbaik sejauh ini setelah hanya kebobolan satu gol.
 
NilMaizar adalah salah satu pelatih yang menjadi fenomena di lapangan.PelatihasalSumatera Barat ini selalu tampil modis saat memimpin Semen Padang bertanding.
 
Tak hanya itu, gaya ekpresif Nil juga menjadi pemandangan menarik kala Kabau Sirah bertanding. Meski begitu, Nil tak lantas hanya menjual sisi nyentrik ketimbang prestasi.
 
Pelatih berusia 46 tahun itu saat ini sukses membawa Semen Padang ke peringkat ketiga klasemen sementara Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo. Semen Padang meraih sembilan poin hasil dari tiga menang dan dua kekalahan.
 
Nil adalah tipe pelatih yang selalu memakai filosofi menyerang dalam melatih. Hal itu dibuktikan ketika Semen Padang saat ini menjadi klub tersubur bersama Arema Cronus dengan total sembilan gol.
 
Dua pemain mereka Marcelo Silva Sacramento dan Vendry Mofu juga berada di daftar teratas tabel top skorer dengan tiga gol. Sebelumnya, Nil juga sempat membawa Semen Padang menjuarai Indonesia Premier League 2011-2012 dan finalis Piala Jenderal Sudirman.
 
Nama Dejan pertama kali mencuat ketika sukses mengantarkan Pelita Bandung Raya menembus babak semifinal Indonesia Super League 2014. Menjadi prestasi lantaran skuat PBR saat itu sebagian besar tidak diisi oleh pemain elit.
 
Meski begitu, Dejan mampu menyulap Kim Jeffrey Kurniawan, David Laly, hingga Hermawan menjadi pemain top. Sama seperti Widodo, Dejan juga memiliki kemampuan untuk menyatukan permainan antara pemain senior dan muda menjadi suatu kekuatan yang menakutkan.
 
Setelah PBR mengalami masalah internal, Dejan memutuskan untuk hengkang dan bergabung dengan Persib Bandung. Kualitasnya bahkan langsung berbuah manis ketika dirinya sukses membawa Maung Bandung melaju ke babak final untuk melawan Arema Cronus.
 
Sayang, kekalahan dari Arema di Stadion Gelora Bung Karno justru dianggap sebagai kegagalan oleh berbagai pihak ketimbang prestasi. Lalu di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo, Dejan juga belum bisa berbicara banyak.
 
Meski Persib belum terkalahkan dalam lima pertandingan, banyaknya hasil seri yang diraih ketimbang kemenangan membuat Atep dkk berada di peringkat kedelapan dengan tujuh poin. Hal ini yang membuat posisi Dejan saat ini sebagai pelatih kepala sedang diguncang isu pemecatan.
 
Jaino Matos ditunjuk sebagai pelatih Persiba Balikpapan atas mandat dari Joko Driyono. Hal itu dilakukan lantaran Persiba sempat ingin menyatakan tak ikut serta di TSC, karena permasalahan finansial.
 
Setelah permasalahan Persiba selesai, Jaino resmi menukangi klub berjulukan Beruang Madu ini di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo. Persiapan yang mepet jelang kompetisi membuat Persiba mengawali awal yang lambat.
 
Mereka harus menerima dua kekalahan dari Arema Cronus (2-0) dan Pusamania Borneo FC (1-0) dan dua imbang melawan Sriwijaya FC (0-0) dan Persib Bandung (1-1).
 
Tak hanya sulit menang, Jaino juga dituding mengintruksikan pemainnya untuk bermain kasar. Sebab sebanyak enam pemain mengalami cedera ketika melawan Persiba.
 
Namun seakan ingin membungkam berita negatif itu, Jaino terus berbenah. Hasilnya, Persiba berhasil meraih kemenangan perdana di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo.
 
Tak tanggung-tanggung Bali United dikalahkan dengan skor telak 3-1 di Stadion Persiba. Kemenangan ini membuat Persiba keluar dari tekanan papan bawah dan berada di peringkat ke-13 dengan koleksi lima poin. (Yosef Deny Pamungkas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya