Persib Terancam Tergusur dari Stadion GBLA dan SJH

Persib tidak akan bermain di GBLA dan SJH untuk tiga pertandingan.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 26 Jul 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 21:30 WIB
Persib Bandung (indonesiansc.com)
Persib Bandung (indonesiansc.com)

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung terancam tidak bisa menggunakan Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung maupun Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung. Setidaknya ada tiga laga Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo di mana Persib berpotensi tidak dapat tampil di dua stadion itu.

Tiga pertandingan itu yakni, Barito Putera (13/8/2016), Arema Cronous (27/8/2016) dan Pusamania Borneo FC (PBFC) (3/9/2016). Penyebabnya, dua stadion yang biasa digunakan sebagai tempat digelarnya laga kandang Persib tersebut bakal fokus digunakan untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat 17-29 September 2016 mendatang.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) PB PON XIX/2016 Jabar, Bambang Riyanto, menuturkan hal tersebut lantaran seluruh tempat bakal digunakan untuk PON XIX. Sejumlah pertandingan dari berbagai cabang olahraga wajib disterilkan sejak awal Agustus nanti.

"Persib tinggal satu kali lagi bermain di sini melawan Persela Lamongan, Jumat (29/7/2016) nanti. Ke sananya tidak boleh menggunakan GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) termasuk Stadion Si Jalak Harupat juga tidak boleh," kata Bambang, Selasa (26/7/2016).

Bambang menegaskan, skuat Maung Bandung baru diperbolehkan untuk menggunakan Stadion GBLA maupun Stadion Si Jalak Harupat jika gelaran PON XIX/2016 telah usai. "Setelah PON selesai baru bisa digunakan lagi," tuturnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, General Coordinator Panpel Persib Bandung, Budi Bram Rachman mengaku belum menerima informasi itu. Menurut Budi,  saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan pihak terkait.

"Sampai saat ini kita belum mendapat informasi resmi dan masih melakukan koordinasi karena untuk saat ini kita fokus pada pertandingan Persela karena belum mendapat izin. Nanti akan kita informasikan lebih lanjut," jelas  Budi Bram.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya