Renang, Cabang Bergengsi Olimpiade Langganan Indonesia

Indonesia akhirnya bisa mengirim dua atlet renang ke Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 02 Agu 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2016, 06:30 WIB
Ilustrasi renang
Ilustrasi renang (AFP/Jack Guez)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya bisa mengirim dua atlet renang ke Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil pada Agustus ini. Kedua perenang itu berangkat ke Brasil dengan menggunakan jatah wildcard.

Renang selalu menjadi salah satu cabang yang menjadi pusat perhatian dalam ajang multievent olahraga, khususnya Olimpiade. Renang dianggap bergengsi, karena merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade pertama di Athena 1896, seperti halnya atletik.

Dianggap sebagai salah satu olahraga tertua di dunia, sejarah renang dimulai sejak berabad-abad silam. Catatan tertua mengenai olahraga renang ditemukan berasal dari 2000 SM.

Perlombaan renang sendiri baru dimulai pada sekitar tahun 1800-an di Eropa setelah sejumlah pembangunan kolam renang. Gaya dada menjadi gaya yang paling banyak digunakan peserta kala itu.

Setelah menjadi salah satu cabang olahraga pada Olimpiade Athena 1896, bermunculan banyak atlet renang. Empat tahun berselang atau tepatnya 1900, gaya punggung jadi nomor baru renang di Olimpiade Paris.

Di Olimpiade 1896 Athena, Yunani, hanya empat nomor yang dipertandingkan dari rencana semula enam nomor. Masing-masing adalah nomor 100 meter, 500
meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut.  Nomor renang putri baru dilombakan mulai Olimpiade Stockholm 1912.

Tahukah Anda?

Pada 1873 gaya renang suku Indian di Amerika Selatan menginspirasi pria bernama John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya berenang rangkak depan (gaya trudgen). Kini gaya itu dikenal sebagai gaya bebas.



Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.

Pada tahun 1908 dibentuk Federasi Renang Internasional atau Federation Internationale de Natation (FINA). Gaya kupu-kupu yang kita kenal sekarang ini awalnya merupakan pengembangan dari gaya dada, namun pada tahun 1952 gaya kupu-kupu sudah diterima sebagai gaya tersendiri.

Aturan Main

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m  (putri), 1500 m    (putra)
- Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
- Gaya punggung: 100 m, 200 m
- Gaya dada: 100 m, 200 m.
- Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
- Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
- Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
- Marathon 10 km.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

Sementara itu mengenai rekor Olimpiade, Michael Fred Phelps, perenang pria kelahiran Baltimore, AS, berhasil merebut 8 medali emas di Olimpiade Baijing 2008.

Raihan Phelps itu memecahkan rekor Mark Spitz, yang pernah meraih 7 medali emas pada olimpiade Munchen tahun 1972.

Perjalanan Indonesia

Renang tergolong salah satu cabang olahraga yang rajin diikuti oleh atlet Indonesia di ajang Olimpiade. Sejak 1984, wakil Indonesia di cabang olahraga renang hampir selalu ada.

Hanya pada Olimpiade 1992 Barcelona Indonesia tidak mengirim atlet renang. Dua perenang, Glenn Victor Sutanto dan Yessy Yosaputra, terpilih mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Agustus 2016. Mereka berangkat ke Brasil dengan menggunakan jatah wildcard.

Pada Olimpiade 1984, Lukman Niode menjadi wakil Indonesia di nomor 100 meter gaya bebas putra, 100 meter gaya punggung putra, dan 100 meter gaya bebas putra. Lalu, Richard Sam Bera dan Wirmandi Sugriat membawa bendera Merah Putih untuk Olimpiade 1988.

Renang Indonesia absen pada Olimpiade 1992, baru pada Olimpiade 1996, Richard Sam Bera kembali jadi wakil Indonesia. Richard turun di nomor 100 meter gaya bebas putra.

Pada Olimpiade 2000, Indonesia lebih banyak mengirim atlet renang. Selain Richard Sam Bera, Albert C. Sutanto, Felix C. Sutanto, Muhammad Akbar Nasution, dan Elsa Manora Nasution juga ambil bagian dalam Olimpiade yang berlangsung di Sydney itu.   

Kemudian, Andy Wibowo, Albert C. Sutanto, dan Donny Utomo menjadi wakil Indonesia di cabang renang pada Olimpiade 2004. Donny Utomo turun lagi di Olimpiade 2008, kali ini bersama Fibriani Ratna Marita.

Untuk Olimpiade 2012 di London, hanya ada satu perenang yang dikirim mewakili Indonesia. Nama I Gede Siman Sudartawa yang dipilih sebagai satu-satunya perenang Indonesia di Olimpiade 2012 dan turun di nomor 100 meter gaya punggung putra.

Tahun ini, Glenn Victor bakal turun di nomor 100 meter gaya punggung putra. Lalu, Yessy Yosaputra akan turun di nomor 200 meter gaya punggung putri.

Olimpiade kali ini hanya akan menjadi tempat mencari pengalaman baru bagi Glenn dan Yessy. Kedua perenang pembawa panji-panji Merah Putih ini diharapkan bisa memperbaiki catatan waktu mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya