Liliyana Natsir Penasaran dengan Medali Emas Olimpiade

Liliyana Natsir sudah dua kali ikut Olimpiade dengan pasangan berbeda.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 03 Agu 2016, 11:10 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 11:10 WIB
20160602- Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir- BCA Indonesia Open 2016-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meluapkan kekecewaan saat kalah melawan Kim Astrup/Line Kjaersfeldt (Denmark) di BCA Indonesia Open 2016, Jakarta, Kamis (6/2/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Jakarta- Liliyana Natsir menjadi bagian dari 10 pebulu tangkis Indonesia yang bakal berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Agustus ini. Ini adalah kali ketiga wanita kelahiran Manado, 9 September 1985 itu tampil pada ajang pesta olahraga akbar empat tahunan itu.
 
Sebelumnya, pebulu tangkis yang biasa disapa Butet ini tampil di Olimpiade Beijing 2008. Berpasangan dengan Nova Widianto, Liliyana lolos ke final. Sayang, pada laga puncak pasangan ini takluk dari ganda campuran Korea, Lee Yong Dae/Lee Hyo-Jung, dengan skor 11-21 dan 17-21.
Usai Olimpiade Beijing, Liliyana dan Nova "bercerai". Nova pensiun, Liliyana dipasangkan dengan Tontowi Ahmad. Meski awalnya hanya uji coba, pasangan ini kemudian jadi momok menakutkan bagi para ganda campuran papan atas dunia.
 
Owi/Butet, begitu biasa pasangan ini biasa disapa, mencetak sejarah dengan menjadi ganda campuran pertama Indonesia yang meraih tiga gelar All England secara beruntun, yaitu 2012, 2013, dan 2014. Tak hanya itu, Owi/Butet juga meraih titel Kejuaraan Dunia 2013.
 
Prestasi itu menempatkan Tontowi/Liliyana sebagai unggulan keempat di Olimpiade London 2012. Namun, langkah mereka dihentikan pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin di semifinal dengan skor 23-21, 18-21, dan 13-21.
 
Tersingkirnya Tontowi/Liliyana membuat Indonesia gagal menjaga tradisi emas di Olimpiade. Sebab, saat itu Indonesia hanya menyisakan Tontowi/Liliyana di semifinal.
 
Tahun ini di Olimpiade Rio, Tontowi/Liliyana menduduki unggulan ketiga. Liliyana berharap pada kesempatan ketiga ini ia bisa meraih medali emas. Apalagi, ini kemungkinan menjadi Olimpiade terakhirnya mengingat usianya yang akan menginjak 31 tahun.
 
"Tentunya besar harapan untuk meraih emas di Olimpiade ketiga ini," kata Liliyana.
 
"Mendekati Olimpiade, saya memang tidak mau bicara banyak. Talk less, do more. Bukannya pelit ngomong ya, tetapi dengan begini saya merasa bisa lebih tenang dan fokus menuju pertandingan. Tak lupa saya mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia,” ucap atlet yang gemar makan ikan ini. 
 
Berdasarkan hasil undian, Tontowi/Liliyana menempati Grup C. Ganda campuran nomor satu Indonesia ini akan bersaing dengan Bodin Issara/Savitree Amitrapai (Thailand), Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), dan Robin Middleton/Leanne Choo (Australia).
 
Melihat kekuatan di atas kertas, Tontowi/Liliyana punya peluang jadi juara grup. Namun, pelatih ganda campuran Richard Mainaky meminta anak asuhnya itu tetap waspada.
 
"Di grup C, Owi/Butet punya drawing yang cukup menguntungkan. Dengan tiga lawannya, Owi/Butet di atas kertas masih unggul, dilihat dari ranking dan nama mereka," ucap Richard.
 
"Tapi, Owi/Butet tetap perlu waspada dengan Malaysia dan Thailand, jangan jumawa meski cukup bagus drawing-nya."
 
Semoga Liliyana Natsir bisa memenuhi ambisinya bersama Tontowi Ahmad dengan meraih medali emas Olimpiade. Apalagi, masyarakat Indonesia juga berharap yang terbaik pada pasangan ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya