Panik Disalip Rossi, Crutchlow Nyaris Kecelakaan

Strategi ban dan ketenangan menjadi kunci sukses Crutchlow menang di Sirkuit Brno.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 22 Agu 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 11:30 WIB
Cal Crutchlow
Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow. (sportnewscentral)

Liputan6.com, Brno - Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, gagal merebut podium juara MotoGP Republik Ceko 2016 di Sirkuit Brno, Minggu (21/8/2016). Namun, aksinya menyalip para pembalap hingga finis di urutan kedua tetap membuat pencinta balap motor terkesan.

Balapan di lintasan basah selalu menghadirkan cerita tersendiri. Pada MotoGP Republik Ceko 2016, pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, tampil sebagai pemenang. Balapan itu diselesaikan Crutchlow dalam waktu 47 menit 44,290 detik.

Bagi Crutchlow, kemenangan itu adalah pencapaian yang fantastis. Maklum, itu adalah kemenangan perdana Crutchlow sejak berkarier di MotoGP. Apalagi, kemenangan kali ini didapat setelah ia sukses mengatasi perlawanan Rossi.

Rossi sendiri harus berjuang keras untuk mengamankan posisi kedua. Ia sempat tercecer ke urutan kedepalan akibat lintasan basah yang diguyur hujan. Namun, bermodal kesabaran dan pengalaman, Rossi mampu melewati para pembalap di depannya, termasuk Marc Marquez, rider Repsol Honda.

Ia juga sempat mendekati Crutchlow yang memimpin balapan sejak menyalip pembalap Ducati, Andrea Iannone. Crutchlow mengaku sempat panik ketika kecepatan Rossi mulai mendekatinya.

"Ini bukan lelucon. Saya melihat layar lebar dan melihat Valentino datang, atau yang saya pikir Valentino. Awalnya, saya benar-benar berpikir itu adalah Hector (Barbera). Saya pikir, 'Oke, saya harus melaju sekarang karena saya dalam kesulitan'," ungkap Crutchlow seperti dilansir Crash.

"Saya tak tahu jika Vale menggunakan ban depan keras. Jadi, saya mulai memacu motor lebih cepat dan kemudian saya melihat jarak mulai tercipta. Setelah 1,5 detik, saya sempat unggul 4 detik. Tersisa empat lap, saya nyaris kecelakaan di tikungan ke-10, karena saya menggunakan gigi enam saat seharusnya memakai gigi lima. Setelah itu, saya hanya mencoba untuk tenang dan menjaga kecepatan," tuturnya.

Ya, ketenangan di beberapa lap terakhir yang membuat Crutchlow mampu memenangi pertarungan. Pencapaiannya membuat Crutchlow menjadi pembalap Inggris pertama setelah 35 Barry Sheene pada MotoGP Swedia 1981 yang mendapatkan podium juara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya