Liliyana: Tontowi Sedikit Songong, tapi...

Liliyana mengungkapkan karakter Tontowi Ahmad.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 25 Agu 2016, 13:50 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 13:50 WIB
20160825-Liliyana-Natsir-Tontowi-Ahmad
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat meraih medali emas Olimpiade Rio 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Liliyana Natsir sudah berpasangan dengan Tontowi Ahmad sejak 2009. Tujuh tahun berpasangan dengan Tontowi membuat Liliyana begitu mengenal karakter pria yang akrab disapa Owi tersebut.

"Dia ini agak sedikit songong. Tapi gampang diberi tahu dan suka bercanda," kata Liliyana Natsir soal sosok Tontowi Ahmad, pasangannya di nomor ganda campuran di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Tontowi Ahmad jadi pasangan Liliyana Natsir menggantikan Nova Widianto yang pensiun. Dari segi usia, Owi satu tahun lebih muda dari Liliyana yang berusia 30 tahun.

Meski sedikit songong, Liliyana mengungkapkan karakter tersebut turut membantunya saat berhadapan dengan lawan. Menurut Liliyana, karakter itu membuat Tontowi tidak mudah terpengaruh tekanan saat bermain.

"Tapi ada segi positifnya juga. Dia jadi sedikit cuek soal atmosfer di lapangan," kata pemain berusia 30 tahun ini.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau akrab disapa Owi/Butet baru saja meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 di cabang bulu tangkis. Di final, mereka mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan dua set langsung 21-14, 21-12.

Kepulangan mereka ke Tanah Air, Selasa (23/8/2016), disambut meriah. Dengan bus bandros, mereka diarak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang ke Kantor Kemenpora dan Istana Negara di Jakarta.

Prestasi ini boleh dibilang jadi yang tertinggi bagi Owi/Butet. Selain itu, prestasi tersebut juga membuat nama mereka masuk buku sejarah sebagai penyumbang medali emas pertama bagi Indonesia dari nomor ganda campuran.

Andil Richard Mainaky

20160113-Latihan-Bulutangkis-HEL
Richard Mainaky berperan besar dalam kesuksesan Tontwi/Liliyana

Richard Mainaky berperan besar dalam kesuksesan Owi/Butet. Pasalnya, Richard lah yang melihat potensi Tontowi untuk menemani Liliyana Natsir menggantikan Nova Widianto.

Liliyana mengungkapkan, ketika itu, ada beberapa pemain yang sebetulnya jadi kandidat pengganti Nova Widianto. Namun Richard Mainaky akhirnya memilih Tontowi untuk dipasangkan dengannya.

"Ini berkat mata jeli Kak Richard yang memasangkan saya dengan Owi. Dia melihat di mata Owi ada kharisma," kata Liliyana.

"Sempat terpikir juga, siapa rekan saya setelah Nova pensiun. Yang pasti kan dia memang harus lebih muda dari saya. Itu membuat saya harus ngemong lagi. Membimbing lagi," ujar Liliyana.

Hasil dari pengamatan Richard terbukti di tahun 2010. Tontowi mampu mengimbangi pengalaman Liliyana yang pernah jadi juara dunia bersama Nova Widianto. Owi dan Butet pun juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2010.

Lalu trofi Indonesia Terbuka Grand Prix Gold menjadi penutup prestasi mereka di tahun 2010.

Hingga kini Owi/Butet setidaknya telah mengoleksi titel juara BWF Superseries sebanyak 11 kali, BWF Grand Prix 8 kali. Di balik prestasi itu, ada andil Richard Mainaky yang jadi aktor utama memasangkan Owi dan Butet.

"Owi juga tidak sulit dikasih tahu. Mukanya emang terlihat agak ngeyel, tapi kalo diskusi mau dengar. Dia mau belajar. Kemauannya besar," ujar Liliyana mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya