Liputan6.com, Jakarta- Putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo sudah berakhir. Beberapa pemain ini layak masuk dream team berkat performa impresifnya pada paruh musim kemarin.
Baca Juga
Madura United didapuk menjadi yang paling terbaik pada putaran pertama. Anak asuh Gomes de Oliveira ini berhasil menyelesaikan putaran pertama di puncak klasemen dengan raihan 37 poin dari 17 laga.
Selain pemain Madura United, beberapa pemain lain bisa dibilang pantas masuk ke dalam tim. Bila pemain-pemain ini digabungkan, bakal membuat sebuah tim yang memiliki kekuatan dahsyat.
Oleh karena itu, Liputan6.com mencoba merangkum 11 pemain terbaik yang membentuk dream team dengan formasi 4-4-2 dari pemain paling bersinar di putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Berikut Formasinya:
Advertisement
Kiper
Andritany Ardhiyasa
Persija Jakarta musim ini memang terpuruk. Namun, Andritany sukses keluar sebagai yang terbaik dalam Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo putaran pertama.
Andri begitu sapaan akrabnya menjadi kunci bagi Persija. Telah melakukan 60 kali penyelamatan dari 17 laga, menjadi bukti sahih bagi Andri. Hal ini membuatnya didaulat sebagai kiper dengan penyelamatan terbanyak di TSC 2016.
Performa apik yang tak terlupakan bagi pemain berusia 24 tahun itu adalah kala menghadapi Persib Bandung. Bahkan penampilan heroiknya itu membuat Persija jadi tim pertama yang mampu membuat Persib gagal mencetak gol di Stadion GBLA.
Advertisement
Belakang
Bek Kanan:
Hasim Kipuw
Kipuw bisa jadi pemain yang kuat di sebelah kanan. Bek Bali United ini juga bisa dibilang menjadi pemain yang serba bisa. Dia bisa ditaruh di dua bek sayap, yakni kanan dan kiri.
Tentu ini akan berarti bagi Riedl untuk memperbanyak opsi di tengah pertandingan. Apalagi, Kipuw juga punya pengalaman di Indonesia, dengan memperkuat Persija Jakarta dan Arema Cronus.
Catatan statistiknya juga lumayan bagus. Dia melakukan 80% giringan bola dan 63% tekel. Akurasi umpannya juga tinggi, yakni 74%.
Tiga indikator itu sudah bisa jadi bukti kalau Kipuw bisa setidaknya satu sektor di bek sayap, yakni kanan. Karena, dia memang terbiasa pada posisi itu.
Bek Kiri:
Ricky Fajrin
Bek Bali United ini memang jadi fenomena tersendiri di TSC 2016. Masih berusia 20 tahun, Fajrin menjadi tulang punggung Serdadu Tridatu dan layak masuk ke skuat inti Dream Team ini.
Selalu jadi andalan oleh Indra Sjafri, Fajrin sukses menjadi pemain dengan tekel terbanyak di TSC 2016 dengan 74 kali. Bahkan, dia juga masuk tiga besar pemain yang memiliki operan terbanyak dengan 640 kali di TSC.
Fajrin bisa mengunci satu tempat di posisi bek kiri. Bahkan performanya ini membuat pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl memanggil namanya untuk diseleksi.
Bek Tengah:
Hamka Hamzah
Bersama Arema Cronus, Hamka memang jadi aktor utama musim ini. Dia menjadi tulang punggung Singo Edan di jantung pertahanan selama TSC 2016 putaran pertama.
Singo Edan baru kebobolan delapan gol dari 16 pertandingan yang telah mereka jalani. Hal ini tak lepas dari permainan Hamka yang memang impresif di lini belakang.
Hal itu dibuktikan kala Hamka melakukan 61% yekel sempurna. Selain itu, dia juga disiplin, dengan hanya melakukan sembilan pelanggaran, dan cuma dapat dua kartu kuning. Dia juga piawai membantu penyerangan, tiga gol dan satu assist menjadi buktinya.
Fabiano Beltrame
Tak asing memang mendengar nama Fabiano. Bek asal Brasil ini sudah malang melintang dalam sepak bola Tanah Air. Mulai dari Persela Lamongan, Persija Jakarta, hingga kini masih buktikan diri bersama Madura United.
Fabiano bisa dibilang jadi salah satu kesuksesan bagi Laskar Sapee Kerab putaran pertama. Dia menjadi salah satu faktor Madura United berhasil meraih tujuh clean-sheet pada putaran pertama.
Hal ini dibuktikan dengan catatan impresif statistiknya. Dia berhasil meraih 67% tekel sempurna, dengan akurasi umpan mencapai 80%. Dia juga bisa dibilang disiplin dengan hanya melakukan 15 pelanggaran, dan berbuah dua kartu kuning.
Tengah
Gelandang Bertahan
Fadil Sausu
Bali United memang menyumbangkan tiga nama dalam dream team kali ini. Ini murni karena kualitas pemain bertahannya lumayan bagus, salah satunya Fadil Sausu.
Fadil memang bermain impresif bersama Serdadu Tridatu. Berposisi sebagai gelandang bertahan, dia malah sukses mencetak dua gol dan empat assists pada putaran pertama.
Bahkan, Fadil berhasil keluar sebagai pemain dengan operan terbanyak di TSC 2016. Sejauh pekan ke-17 ini, dia melakukan 988 operan.
Gelandang kiri
Slamet Nurcahyo
Slamet memang bisa dibilang jadi pemain serba bisa untuk Madura United. Dia bisa ditempatkan di sebelah kanan dan kiri dalam posisi gelandang.
Dari 15 kali tampil bersama Laskar Sapee Kerab, Slamet lumayan impresif. Skill individunya itu acap menjadi pembeda dalam laga-laga Madura United.
Catatan statistiknya menjadi bukti. Dia berhasil mencetak lima gol dan satu assist untuk madura. Selain itu, akurasi operannya juga mencapai 77%, serta melakukan 62% giringan bola.
Gelandang Kanan
Irsyad Maulana
Irsyad bisa dibilang muncul sebagai salah satu yang mengilap bersama Semen Padang. Dia bahkan dijuluki sebagai Neymar milik Kabau Sirah.
Tak terlalu berlebihan memang. Sebab, performanya di lapangan jadi bukti. Sejauh ini, Irsyad sukses mencetak lima gol serta tiga assists untuk Semen Padang.
Catatan statistiknya juga menarik. Dia melakukan 73% akurasi umpan, 50 persen giringan bila, dan 52% tekel sukses. Tiga indikator itu sudah mapan untuk pemain yang pada 27 September nanti berusia 23 tahun tersebut.
Gelandang Serang
Evan Dimas
Evan bisa dibilang jadi salah satu aktor keberhasilan Bhayangkara Surabaya United menembus tiga besar di papan klasemen TSC 2016. Sempat absen beberapa laga usai pulang berguru dari Spanyol, Evan memberikan andilnya.
Sejauh ini, Evan sudah mencetak empat gol untuk Bhayangkara SU. Dia juga memiliki akurasi operan mencapai 86 persen.
Sontak, secara langsung aksi Evan ini mengubah total permainan Bhayangkara SU. Hal ini terlihat bahwa statistik mereka menanjak drastis. Secara ditotal, Bhayangkara SU sukses melakukan 78 persen akurasi operan, yang berbuah 153 tembakan total.
Advertisement
Depan
Penyerang
Luis Junior
Luiz Junior masih berada di puncak dengan torehan 12 gol bersama Barito Putera. Mantan pemain Botafogo ini menjadi pemain pertama di TSC 2016 yang mengoleksi dua digit gol.
Akan tetapi, dalam beberapa laga terakhir, performanya kedodoran. Dari lima laga terakhir bersama Barito Putera, Luis hanya mampu mencetak satu gol saja.
Namun, catatan impresifnya tak bisa begitu saja dianggap sebelah mata. Dia sukses melakukan 82% akurasi umpan, dan 58% tembakan sempurna. Bila mendapatkan suplai bola, bukan tak mungkin, Luis bisa melejit pada putaran kedua nanti.
Pablo Rodrigues
Striker jebolan Valencia ini sejatinya sempat diragukan pada awal turnamen. Dia hanya mampu mencetak dua gol saja untuk Madura United dalam lima pekan awal.
Kendati begitu, perlahan tapi pasti, Pablo sukses menepis kritik yang datang. Dia sukses menebar ancaman, dimulai saat laga kontra Persiba Balikpapan 13 Juni 2016 lalu.
Kala itu, striker asal Spanyol tersebut sukses mencetak hat-trick untuk Sapee Kerab. Setelah laga itu, Pablo belum berhenti mencetak gol, dan kini total sudah menghasilkan 11 gol yang artinya, nyaris setengah darijumlah 27 gol yang sudah dicetak Madura United.
Oleh I. Eka Setiawan