Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak memaksakan Kongres Tahunan PSSI terselenggara di Yogyakarta. Ia berharap, Kemenpora mau memaklumi jika PSSI berkeinginan menggelar kongres di Makassar pada 17 Oktober 2016.
Hinca menilai, pemilihan tempat menjadi kewenangan PSSI, dan Makassar sudah menyanggupi menggelar kongres yang notabenenya bakal memilih Ketua Umum PSSI tersebut. Politikus Partai Demokrat ini meminta Kemenpora menghormati keputusan yang telah dibuat 11 Agustus 2016 atau tepat sebulan lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Ini internal domain PSSI. Kami sudah siapkan semua perencanaannya. Mudah-mudahan pemerintah dapat memahami dan menghormatinya," kata Hinca dalam pesan singkat ketika dihubungi Liputan6.com
PSSI berkeinginan menggelar Kongres Tahunan di Makassar pada 17 Oktober bulan depan. Pemilihan Makassar sebagai tuan rumah sesuai dengan usulan para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 3 Agustus lalu.
Namun demikian, Pemerintah tertanggal 9 September 2016 mengeluarkan surat bernomor S 844/MENPORA/IX/2016 merekomendasikan PSSI untuk menggelar kongres di Yogyakarta. Surat itu dikeluarkan menanggapi surat permohonan rekomendasi penyelenggaraan Kongres Tahunan, yang diajukan PSSI pada Kemenpora pada 16 Agustus 2016.
Dalam surat balasannya, pemerintah memilihkan Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan kongres, bukan Makassar. Pemerintah pun tidak akan memberikan rekomendasi penyelenggaraan jika PSSI ngotot berkongres di Makassar.
Hinca juga mengungkapkan, PSSI sebetulnya telah berkomunikasi dengan pemerintah terkait tempat kongres di Makassar. Menurut Hinca, semua sudah dijelaskan kepada Kemenpora mengapa Makassar akhirnya dipilih menjadi tempat berlangsungnya Kongres PSSI pada 17 Oktober 2016.
Perwakilan Makassar sebelumnya mengajukan diri pada KLB PSSI di Ancol, 3 Agustus 2016, untuk menggelar Kongres PSSI 17 Oktober 2016. Namun, baru pada 11 Agustus 2016, rapat Exco PSSI akhirnya menunjuk Makassar sebagai tempat penyelenggaraan Kongres, terutama karena saat itu tidak ada daerah lain yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Kongres PSSI.