Liputan6.com, Jakarta - Periode melelahkan bakal dijalani pembalap MotoGP di mana selama tiga pekan beruntun balapan akan digelar. MotoGP Jepang pada 16 Oktober 2016Â mendatang diketahui akan jadi salah satu penentu gelar juara dunia Marc Marquez.
Baca Juga
Namun demikian, segala kemungkinan masih bisa terjadi asalkan salah satu dari duo Movistar Yamaha yakni Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo merebut podium pertama di Sirkuit Twin Ring Motegi. Jika skenario itu berjalan sesuai rencana, maka Marquez terpaksa harus menunda perayaan gelar di Grand Prix Australia pada 23 Oktober dan Malaysia sepekan kemudian.
Berbeda dengan tiga sirkuit, Grand Prix Valencia yang berlangsung pada 13 November 2016 mendatang, diprediksi tidak akan berjalan dramatis seperti tahun 2013 dan musim lalu. Ini terjadi lantaran Marquez hanya membutuhkan keajaiban saja agar rival terdekatnya gagal mendulang poin di tiga seri dalam sepekan tersebut.
Sebelum mengetahui bagaimana hasil akhir balapan, ada baiknya untuk melihat kembali bagaimana persaingan Rossi dengan Marc Marquez di MotoGP Jepang atau khususnya saat tampil di Sirkuit Motegi. Seperti apa?
Jejak Rekam Persaingan Rossi vs Lorenzo
Berikut jejak rekam Marc Marquez di Sirkuit Twin Ring Motegi dikutip dari situs MotoGP, Kamis (6/10/2016):
1. Tahun 2013
Marquez tentu tidak akan pernah melupakan pengalamannya tampil di MotoGP Jepang yang saat itu menempati urutan ke-17 pada kalender MotoGP. Pasalnya ia mengalami kecelakaan hebat saat menjalani sesi pemanasan.
Beruntung, ia masih bisa melanjutkan balapan meskipun pada akhirnya ia gagal berada di podium pertama setelah Lorenzo tampil impresif di Sirkuit Twin Ring Motegi sejak awal balapan. Alhasil, perayaan gelar juara The Baby Alien berlangsung di Valencia.
2. Tahun 2014
Berbeda pada debutnya di kelas utama bersama Honda. Pada musim kedua, Marquez justru merayakan gelar juara di kampung halaman tim Pabrikan asal Jepang di Motegi.
Keberhasilannya tak lepas dari strategi merebut podium di 10 balapan paruh pertama secara beruntun. Marquez pun akhirnya hanya menambahkan satu kemanangan saja di paruh kedua atau tepatnya di Silverstone untuk mengklaim gelar juara.
Sehingga podium kedua sudah cukup buat Marquez untuk merayakan gelar juara kala itu, mengingat jarak 82 poin dengan Rossi sudah tak mungkin dikejar. Rossi harus lupakan gelar juara dan harus puas berada di posisi dua klasemen akhir.
3. Tahun 2015
Mungkin ada banyak harapan di tahun ketiganya tampil di kelas utama. Salah satu target terbesarnya adalah merebut mahkota juara ketiga secara berturut-turut. Namun saat itu takdir berkata lain, sebab pembalap asal Spanyol itu gagal menyelesaikan enam balapan sehingga tak mendapatkan poin. sehingga itu yang menyebabkannya terperangkap di peringkat ketiga pada klasemen.
Persaingan dengan Rossi memanas sejak MotoGP Jepang. Rossi mulai uring-uringan dengan ulah Marc Marquez yang dinilainya kerap membantu Jorge Lorenzo karena sama-sama berasal dari Spanyol.
4. Tahun 2016
Hampir sama dengan tiga tahun lalu, musim ini Marquez tiba di Jepang sebagai pemimpin klasemen sementara MotoGP. Pembalap termuda yang pernah mencatatkan waktu tercepat di GP Qatar 2013 lalu, terpaut 52 poin dari rival terdekat Valentino Rossi.
Sama seperti yang terjadi pada 2014, Marquez bisa merayakan gelar juara dunia ketiganya di Jepang. Tapi yang disebutkan di atas tergantung dari hasil Rossi dan Lorenzo. Jika saja terlempar dari podium, maka kans Marquez rebut juara terbuka.
(David Permana)
Advertisement