Beto Goncalvez, Head-Trick, dan Cap Tua-Tua Keladi

Saat melawan Persegres, Beto mencetak hattrick melalui sundulan.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2016, 11:00 WIB
20160320-Sriwijaya FC Hantam PS TNI-Bandung
Penyerang Sriwijaya FC, Alberto Goncalves (kanan) berusaha mengecoh bek PS TNI Wiganda Pradika pada lanjutan Turnamen Piala Bhayangkara di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (20/3/2016). Sriwijaya FC unggul 2-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Palembang - Alberto Goncalves dalam sepekan ini menjadi buah bibir di sepak bola Tanah Air. Betapa tidak, performa apiknya saat berseragam Sriwijaya FC seakan melekatkan status si tua-tua keladi.

Sejatinya, pemain berpostur 175 centimeter ini sempat diragukan oleh para pendukung SFC. Bukan tanpa sebab, pasalnya, sampai pekan kesebelas lalu, Beto hanya mengoleksi empat gol saja untuk Laskar Wong Kito.

Akan tetapi, kegarangannya itu kini semakin menjadi. Sudah berumur 35 tahun, Beto, sapaan akrabnya malah seakan tak dimakan usia.  

Puncaknya, kala Beto sukses mencetak hat-trick untuk SFC kala melawan Persegres Gresik United, 13 Oktober kemarin. Yang menarik, tiga gol itu ia lesakkan melalui kepala atau kerap disebut head-trick. Catatannya itu membawanya melesat ke daftar top skorer TSC 2016 dengan 14 gol.

Kenyang Pengalaman di Indonesia

20160403- Sriwijaya FC vs Bali United-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Penyerang Sriwijaya FC, Alberto Goncalves (tengah) mencoba melewati bek Bali United Agus Nova saat laga perebutan tempat ketiga Piala Bhayangkara 2016 di Stadion GBK Jakarta, Minggu (3/4/2016). Sriwijaya unggul 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Lahir di Kota Belem, Brasil, memulai kiprahnya bersama tim kelahirannya, Sport Belem pada 1999. Beberapa klub kecil pernah dia bela di Brasil, seperti  Vila Rica, Sao Raimundo, hingga Juventude.

Pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Air pada 2007 bersama Persipura Jayapura. Baru kali pertama main di Indonesia, Beto langsung menggila.

Pada musim pertamanya bersama Persipura Jayapura, Beto sukses mengantar timnya meraih runner-up Copa Indonesia. Dia bahkan berhasil meraih gelar pribadi sebagai top skor dengan 6 gol.

Sukses Beto pun berlanjut dengan membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara ISL pada musim 2008-2009, dan juga runner-up pada musim selanjutnya 2009-2010

Beto akhirnya kembali ke kampung halamannya pada tahun 2010. Ini setelah dia mengalami cedera tendo achiles.

Dia akhirnya kembali ke Tanah Air dengan bergabung bersama Persijap Jepara. Sempat diragukan, Beto malah bersinar dengan torehan pundi-pundi gol.

Beto sukses mencetak 14 gol untuk Persijap walau datang pada tengah musim 2010-11. Penampilan tersebut nyatanya menarik kembali minat dari klub papan atas, Persipura Jayapura.

Sukses Beto berlanjut dengan membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara ISL pada musim 2008-2009, dan juga runner-up pada musim selanjutnya 2009-2010.

Dia sukses merajut gelar pribadi pada kesempatan keduanya di Persipura. Dia sukses meraih top skor ISL pada 2011-12.

Pada musim selanjutnya, Beto bergabung bersama Arema Cronus. Ketajamannya tak berganti, dia kini sukses meraih 26 gol untuk Singo Edan dalam 55 pertandingan di musim 2012-2014.

Menggila di Sriwijaya FC

Alberto Goncalves
Beto Goncalves saat ditemui di kediamannya.

Sempat hijrah ke Penang FA, Beto balik lagi ke Tanah Air. Sriwijaya FC yang tengah membutuhkan gelar, akhirnya meminang penyerang bernomor 9 itu.

Instan, begitu kata-kata yang pantas digambarkan. Baru bergabung 2016, Beto langsung menjadi top skorer Piala Gubernur Kaltim bersama Sriwijaya FC.

Kini, bersama Laskar Wong Kito di TSC, pemain kelahiran 31 Desember 1980 itu sudah menorehkan 11 gol. Hat-tricknya itu jadi yang pertama setelah sebelumnya jadi pemain pertama yang berhasil mencatatkan quat-trick di TSC 2016.

Statistikya di lapangan juga lumayan mengilap. Meski hanya mencatatkan 50 persen akurasi tembakan, Beto punya operan yang akurat, yakni sampai 70 persen. Lima assists bisa dijadikan contohnya.

Beberapa fakta di atas semakin memperlekat statusnya sebagai si tua-tua keladi milik Laskar Wong Kito. Patut dinantikan aksi-aksi sang pemain bersama SFC di sisa musim ini.

(Penulis: I. Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya